Sebuah penelitian baru berhasil mengembangkan speaker pintar. Jika biasanya hanya untuk rumahan atau ruang tamu, kini speaker diprogram sebagai perangkat bantuan kepada dokter di ruang operasi rumah sakit.

Penelitian baru ini dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahun 2019 tentang Ilmu Radiologi Intervensi Masyarakat.

Speaker cerdas, seperti Amazon Echo dan Google Home, menawarkan antarmuka suara percakapan yang memungkinkan dokter radiologi intervensi untuk mengajukan pertanyaan dan mengambil informasi yang diperlukan untuk perawatan pasien mereka tanpa merusak scrub steril.

"Selama perawatan, selama ini mengandalkan informasi medis yang disampaikan tepat waktu. Ketika Anda berada di tengah-tengah prosedur, Anda harus tetap steril, sehingga Anda kehilangan kemampuan untuk menggunakan komputer," kata Kevin Seals, MD, seorang rekan dalam radiologi intervensi di University of California, San Francisco (UCSF) dan penulis utama studi ini.

"Teknologi speaker pintar ini membantu kita dengan cepat dan cerdas membuat keputusan yang relevan dengan kebutuhan spesifik pasien," kata Seals.

Para peneliti di UCSF mengembangkan aplikasi ukuran perangkat untuk pengeras suara Google Home. Aplikasi memproses pertanyaan dari suara manusia dan memberikan rekomendasi tentang ukuran yang tepat dari perangkat medis.

Sebagai contoh, jika seorang perlu mengetahui ukuran selubung apa yang akan digunakan untuk menanamkan stent pada pembuluh darah pasien, speaker pintar dapat dengan cepat dan akurat mengkomunikasikan ukuran yang benar. Ini berdasarkan keadaan tertentu, yang membantu dokter dalam membuat keputusan akhir.

Ada ratusan perangkat, dengan lebih banyak diperkenalkan setiap hari, sehingga sulit untuk menentukan ukuran yang tepat atau bahan yang dibutuhkan dalam setiap keadaan.

"Teknologi ini memungkinkan dokter untuk berkonsentrasi lebih dekat pada perawatan pasien mereka, menghabiskan lebih sedikit waktu dan energi mental ke teknis perangkat," kata Segel.

Dalam mengembangkan aplikasi, spesifikasi ukuran diperoleh dengan menggunakan tinjauan literatur untuk 475 perangkat infra red, seperti kateter, stent, colokan pembuluh darah dan lainnya.

Pemrosesan bahasa alami diimplementasikan menggunakan Dialogflow, yang mengekstraksi informasi yang menarik dari permintaan input. Operasi logika dan pemrosesan data lainnya dilakukan menggunakan skrip Python yang digunakan untuk cloud.

Para peneliti berencana untuk terus mengembangkan teknologi ini dan memperluas cakupannya untuk memasukkan informasi tentang biaya material dan inventaris database.

Memiliki informasi ini tersedia akan membuat perawatan lebih efisien, hemat biaya dan bermanfaat bagi pasien. Penelitian lebih lanjut akan mencari untuk menghasilkan informasi bagi dokter di spesialisasi lain. Ini juga untuk memberikan informasi dari catatan kesehatan elektronik dan data klinis pasien, seperti alergi atau operasi sebelumnya.nik/berbagai sumber/E-6

Baca Juga: