JAKARTA - Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, meminta militer AS untuk membayar layanan internet satelit Starlink di Ukraina. Perusahaan ini tak lagi mampu menutupi biaya operasinya, demikian bunyi dokumen perusahaan yang diperoleh CNN.

Dilansir RT, Kamis (14/10), SpaceX dalam surat yang dikirim ke Pentagon bulan lalu menguraikan kesulitan keuangannya dan meminta pemerintah untuk mulai mendanai layanan Starlink di Ukraina. SpaceX mengklaim biaya yang dihabiskan lebih dari 120 juta dolar AS hingga akhir 2022 dan 400 juta dolar AS untuk 12 bulan berikutnya.

"Kami tidak berada dalam posisi terus mendonasikan terminal-terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang ada untuk waktu tak terbatas," kata direktur penjualan SpaceX dalam surat tersebut.

SpaceX telah mendonasikan sekitar 20.000 unit satelit Starlink ke Ukraina sejak awal konflik pada akhir Februari lalu. SpaceX menyediakan koneksi internet dan koordinasi militer di medan perang yang kacau, jika tidak akan diputus dari web. Para pejabat Ukraina menyambut sistem itu sebagai "bagian penting dari infrastruktur genting".

Meski demikian, Kiev mendesak perusahaan ini untuk mengirim ribuan terminal Starlink tambahan. Surat lainnya yang diperoleh CNN menunjukkan bahwa petinggi militer Ukraina, Valery Zaluzhny, secara langsung meminta 8.000 unit kembali pada Juli lalu.

Konsultan luar untuk SpaceX kemudian menulis bahwa perusahaan "menghadapi keputusan-keputusan yang sangat sulit di sini."

"Saya rasa mereka tidak memiliki kemampuan finansial untuk menyediakan terminal atau layanan tambahan seperti yang diminta Jenderal Zaluzhny."

Musk telah menyatakan, SpaceX akan menghabiskan lebih dari 100 juta dolar AS untuk layanan Starlink di Ukraina hingga akhir tahun. Namun surat SpaceX kepada Pentagon mengindikasikan bahwa mayoritas dari 20.000 unit yang disedikan untuk Kiev telah menerima pendanaan penuh atau parsial dari pemerintah Amerika, Inggris, dan Polandia.

Kontribusi lainnya datang dari organisasi-organisasi non-pemerintah dan lembaga-lembaga pengumpul dana swasta. Namun SpaceX mengatakan telah menutupi sebagian besar biaya layanan sekitar 4.500 dolar AS per terminal setiap bulan.

Yang terbaru, SpaceX dikritik atas dugaan pemadaman Starlink di seluruh wilayah Ukraina, Financial Times menyiarkan laporan dari tentara Ukraina tentang bencana putusnya komunikasi minggu lalu.

Penyebab pemadaman masih belum jelas. Para pejabat Ukraina bersikukuh masalah itu bukanlah kesalahan teknis atau serangan siber, dan menyarankan "SpaceX agar memberlakukan pembatasan geografis". Namun demikian, layanan komunikasi telah kembali pulih di area-area yang terdampak.

Baca Juga: