LONDON - Gareth Southgate mengutuk pelecehan rasis dengan menyebutnya "tidak termaafkan". Pelecehan itu ditujukan kepada tiga pemain Inggris yang gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan dari Italia difinal PialaEropa 2020, Senin (12/7).

Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi korban ejekan di media sosial yang memuakkan setelah kekalahan 2-3 lewat adu penalti di Wembley.

Sementara beberapa orang yang teridentifikasi sebagai pendukung Inggris menggunakan cercaan rasial dalam menyalahkan ketiganya atas kekalahan tersebut, pesan lainnya disertai dengan tagar "Forza Italia".

Para pemain Inggris telah menunjukkan sikap tegas melawan rasisme di turnamen, berlutut sebelum semua pertandingan termasuk di laga final. "Bagi beberapa dari mereka, dilecehkan tidak dapat dimaafkan,"ujar pelatih Inggris Southgate pada konferensi pers hari Senin.

"Ada yang dari luar negeri, kita sudah diberitahu ini, tapi ada juga yang dari dalam negeri. Kami telah bersatu di tim nasional mewakili semua orang. Kami merasakan energi dan sikap postif dari para penggemar dan saya sangat bangga akan hal itu," sambungnya.

Setelah gagal mengeksekusi penalti penting dalam kekalahan adu penalti pada semifinal Piala Eropa 1996 melawan Jerman, Southgate tahu bagaimana rasanya menanggung ejekan dan cemoohan setelah kekalahan yang menyakitkan.

Banyak pemain Inggris pada masa lalu dan sekarang, termasuk David Beckham dan Raheem Sterling, telah difitnah oleh penggemar "Three Lions" setelah kegagalan diturnamen besar.

Southgate mengatakan memastikan bintang-bintangnya didukung setelah kekecewaankali ini.

Kepala eksekutif Asosiasi Sepak Bola Inggris, Mark Bullingham mengatakan bahwa dia ingin memberikan Southgate kontrak baru. Itu akan membuatnya tetap dalam pekerjaan ini sampai setelah Piala Eropa berikutnya pada tahun 2024. ben/AFP/S-2

Baca Juga: