JAKARTA - Teknologi jaringan 5G meski belum sampai pada tahap komersialisasi di Indonesia, namun terus mengalami perkembangan. Penyedia layanan komunikasi sekarang dapat mengimplementasikan jaringan 5G di pita frekuensi, sedang lebih cepat dan dalam skala lebih luas tanpa perlu menambah footprint, berkat dua solusi antenna-integrated radio (AIR) yang baru yaitu Hybrid AIR dan Interleaved AIR dari Ericsson.

Hybrid AIR dan Interleaved AIR adalah solusi terbaru di portofolio Ericsson Radio System, yang meningkatkan produk layanan 5G perusahaan. Kdua teknologi dapat menjadi jalan keluar bagi keterbatasan ruang fisik di beberapa menara BTS yang menjadi tantangan bagi penyedia layanan komunikasi, untuk memperluas jaringan 5G di masa depan Per Narvinger.

Head of Product Area Networks Ericsson, Daniel Staub, mengatakan, "Penyedia layanan komunikasi secara global sering memiliki kemungkinan terbatas dalam menambah ruang fisik yang sudah penuh dengan peralatan jaringan. Mereka membutuhkan solusi yang sesuai dengan ketersediaan ruang saat ini selagi tetap memberikan kinerja luar biasa," dalam siaran pers Senin (20/7).

Solusi AIR yang baru secara langsung mengatasi masalah tersebut dan memungkinkan penyedia layanan komunikasi mengelola lokasi dan menara BTS makro yang kian kompleks, serta mengurangi footprint dan biaya optimasi jaringan.

Tidak diperlukan ruang fisik tambahan di lokasi saat ini. Saat diimplementasikan dengan teknologi Massive MIMO, penyedia layanan komunikasi dapat mengimplementasikan 5G di pita frekuensi sedang dengan solusi baru ini yang lebih cepat dan dalam skala lebih besar.

Dengan teknologi antena Kathrein Mobile Communication, Hybrid AIR dan Interleaved AIR dapat mengaktifkan 5G di pita frekuensi sedang dengan menggabungkan antenna-integrated radio dengan multiband passive antenna technology pada satu bidang fisik perangkat.

Simulasi perhitungan para ahli Ericsson menunjukkan bahwa peningkatan ke Hybrid AIR atau Interleaved AIR dengan Massive MIMO dapat menghasilkan kapasitas pita lebar seluler tujuh kali lebih besar daripada yang saat ini tersedia dari antena multiband.

Peningkatan kapasitas berasal dari efisiensi spektral Frequency Division Duplex (FDD) yang ditingkatkan, pita FDD baru, dan tambahan Massive MIMO di pita frekuensi sedang. Solusi AIR baru juga meningkatkan kapasitas 4G. hay/G-1

Baca Juga: