LONDON - Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer mengklaim bahwa tidak adil Chelsea memiliki istirahat dua hari ekstra sebelum pertandingan semifinal Piala FA antara kedua tim, Minggu (19/7).

Tim asuhan Solskjaer menghadapi Crystal Palace di Liga Inggris pada Jumat dini hari WIB, sebelum kembali ke London tiga hari kemudian untuk melawan Chelsea di Wembley.

Sementara MU harus melakoni jadwal sibuk, Chelsea akan beristirahat sejak mereka meraih kemenangan 1-0 atas Norwich pada hari Selasa. MU juga bermain pada hari awal pekan ini, meraih hasil imbang 2-2 melawan Southampton, sementara Chelsea bertanding melawan Sheffield United Sabtu lalu.

Hanya ada sedikit kesempatan bagi Solskjaer untuk mengistirahatkan pemain pilihan pertamanya melawan Palace karena MU mengejar finis di posisi empat besar dalam perlombaan untuk lolos ke Liga Champions.

MU saat ini berada di urutan kelima, di belakang Leicester dengan selisih gol dan terpaut empat poin dari tim urutan ketiga Chelsea. Solskjaer khawatir upaya MU mencapai final Piala FA terancam oleh jadwal pertandingan.

"Ada kekhawatiran, jelas, bahwa mereka memiliki istirahat dan pemulihan 48 jam lebih banyak dari kami. Itu tidak adil," ujar Solskjaer, Rabu (15/7) waktu setempat. "Kami tidak berbicara tentang penjadwalan yang adil untuk pertandingan ini. Tapi saya harus memikirkan laga hari Kamis. Kami harus memenangkan yang itu, fokus pada yang itu, dan kemudian baru bisa memikirkan yang lain," sambungnya.

Solskjaer bersikukuh bahwa laga semifinal itu tidak relevan dalam hal pemilihan line up-nya melawan Palace di Selhurst Park. Dia yakin MU memiliki energi dan dorongan untuk mengatasi jadwal sibuk, meskipun ada kekhawatiran terkait kondisi Mason Greenwood, Luke Shaw, dan Brandon Williams. "Kami tidak sering bermain setiap tiga hari, tapi kami pasti akan melakukannya sekarang," ujar Solskjaer. "Dua pekan ke depan akan sibuk, tetapi, sekali lagi, kami bugar. Sangat bugar. Para pemain kami belum merasakan seperti ini selama bertahun-tahun, saya yakin," sambungnya.

"Masalah bagi kami adalah perbedaan waktu istirahat, 24 jam dan 48 jam. Itu adalah perbedaan besar saat ini," tandasnya. ben/AFP/S-2

Baca Juga: