Meningkatkan relevansi pendidikan dengan dunia industri. Salah satunya memperkuat sinkronisasi kurikulum.

JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wardani Sugiyanto, mengatakan program SMK Pusat Keunggulan meningkatkan relevansi pendidikan dengan dunia industri. Salah satunya memperkuat sinkronisasi kurikulum.

"Dulu kurikulum hanya sebatas mendapat pengesahan dari industri," ujar Wardani, dalam Silaturahmi Merdeka Belajar, secara daring, Senin (25/3).

Dia mengatakan, saat ini sudah ada 1.850 SMK Pusat Keunggulan. Dengan adanya sinkronisasi, kurikulum sekolah tersebut akan dipandu sesuai kebutuhan dan permintaan industri. "Kebutuhan tersebut kami rumuskan bersama untuk mencapai sertifikasi kompetensi yang sejalan dengan industri," jelasnya.

Skema Pemadanan

Wardani mengungkapkan, pihaknya juga memiliki program Skema Pemadanan Dukungan (matching fund). Skema tetsebut dalam rangka menarik minat industri untuk meningkatkan dukungan kepada SMK yang menjadi mitranya.

Pada program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan, Kemendikbudristek memadankan investasi industri dengan nilai serupa (1:1). Dengan demikian, dampak terhadap penguatan pembelajaran berbasis industri akan semakin besar.

"Pada tahun 2022, pihaknya mendapat dana pemadanan dukungan dari industri senilai 439 miliar rupiah. Sedangkan pada tahun 2023 hampir 300 miliar rupiah," katanya.

Wardani menerangkan, bentuk dukungan dari industri terdiri in cash atau tunai/infrastruktur pembelajaran dan in kind atau fasilitas program. Melihat potensi program tersebuy yang cukup tinggi, pihaknya akan memperkuat teaching factory.

"Kami pun memfasilitasi kerja sama dengan Direktorat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Kementerian Dalam Negeri, untuk melakukan pendampingan agar SMK-SMK negeri ini memiliki sertifikat BLUD," ucapnya.

Kepala SMK Negeri 8 Medan, Sumatra Utara, Wilma Handayani, mengaku Skema Pemadanan Dukungan membawa banyak dampak baik bagi sekolahnya. Dengan adanya pemadanan dukungan ini, empat konsentrasi keahlian keahlian di SMK Negeri 8 sudah memiliki teaching factory masing-masing. ruf/S-2

Baca Juga: