YOGYAKARTA - Menyelaraskan komitmen dukungan terhadap program jangka panjang pemerintah dalam mengembangkan transportasi listrik di Indonesia, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengadakan diskusi antar Kepala SMK Muhammadiyah dengan perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) secara daring, Sabtu (8/1).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong pengembangan mobil listrik, terutama yang dilakukan oleh lembaga pendidikan baik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun perguruan tinggi.

"Saya akan berupaya untuk menghubungkan gagasan-gagasan yang ada di SMK ataupun perguruan tinggi dengan pihak terlibat termasuk dunia industri. Mudah-mudahan ini bisa memotivasi dan mendorong SMK untuk ambil bagian dalam program jangka panjang transportasi listrik," tuturnya.

Menurut Muhadjir, keterlibatan SMK dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dalam program ini akan mempercepat terciptanya transportasi listrik yang lebih ramah lingkungan.

Muhadjir kemudian meminta data konkret dari jumlah SMK dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang nantinya bakal terlibat dalam pengembangan mobil listrik di lembaga pendidikan.

Dirinya mengimbau agar SMK maupun perguruan tinggi itu dapat menyesuaikan program studi dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.

"Saya memang bukan ahli di bidang ini, tapi mengikuti perkembangan di kabinet sepertinya Indonesia akan mengambil dominasi untuk transportasi listrik ini karena sebagian besar bahan yang dibutuhkan kita punya," ungkapnya.

Meskipun memberi sinyal positif, Muhadjir tak memungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk bisa masuk ke dalam pasar industri otomotif apalagi transportasi listrik. Hingga saat ini, dominasi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) masih sulit untuk ditaklukkan.

"Itu juga yang menjadi salah satu kendala mobil SMK. Ekosistem otomotif di kita memang belum sepenuhnya mendukung," tambahnya.

Muhadjir lantas berharap lembaga pendidikan di bawah Persyarikatan Muhammadiyah bisa terus mengembangkan potensi yang ada. Adapun pemanfaatan hasil pengembangan itu bisa dimulai dari lingkungan internal perserikatan.

"Nantinya, kalau kita sudah berhasil mengembangkan mobil listrik, untuk eksplorasi pasar itu bisa dimulai dari lingkungan Persyarikatan. Kalau di dalam Persyarikatan berhasil, saya yakin ke depan akan meluas meskipun ini memang perlu jangka panjang," pungkasnya. (YK/N-3)

Baca Juga: