SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mini sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), guna mengatasi masalah pengangguran di Jatim.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo, mengatakan, SMK Mini di Jatim yang berjalan sejak 2014, merupakan program satu-satunya di Indonesia yang memberikanperhatian kepada SMK di lingkungan pondok pesantren, daerah potensial dan terpencil.

"Keberadaan SMK Mini tersebut, untuk memutus mata rantai pengangguran yang ada di Jatim. Sampai tahun ini, jumlah SMK Mini yang masih eksis mencapai 240, dan bisa menghasilkan produk unggulan maupun produk SDM yang andal berwirausaha," kata dia saat menghadiri SMK Mini Great Expo 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/11).

Menurut Soekarwo, tidak ada gunanya Revolusi Industri 4.0 jika SDM yang dimiliki belum siap, utamanya pada kualitas keterampilan. Peningkatan kualitas SDM harus seiring dengan proses perkembangan ilmu pengetahuan yang ditunjang dengan keterampilan.

"Tujuannya untuk menghasilkan nilai tambah dari kualitas produk SMK Mini. Kualitas produk yang baik, diyakini akan menjadi rebutan di pasar dalam negeri maupunluar negeri. Jika produk yang dihasilkan kompetitif dan bisa diterima oleh pasar," ujarnya. SB/E-3

Baca Juga: