Skema tiga bek tengah dan dua wingback penting bagi timnas Indonesia dalam menciptakan kekuatan di lini pertahanan.

JAKARTA - Tim nasional Indonesia melakoni laga sulit melawan Vietnam di babak semifinal Piala AFF 2022 Jumat (6/1) ini. Karena itulah menjadi tuan rumah di leg pertama yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta harus dimaksimalkan skuad Garuda. Timnas harus percaya diri. Jangan kalah sebelum bertanding.

Berdasarkan catatan dalam lima pertemuan terakhir melawan Vietnam di Piala AFF, Indonesia hanya meraih satu kemenangan, dua kekalahan, dan dua hasil seri. Satu-satunya kemenangan timnas Indonesia melawan Vietnam dalam lima pertemuan terakhir terjadi di laga semifinal Piala AFF 2016.

Saat itu, timnas Indonesia menjamu Vietnam di Stadion Pakansari. Skuad asuhan Alfred Riedl berhasil menang dengan skor ketat 2-1. Sejak itu, timnas Indonesia hanya mampu meraih dua hasil seri dan dua kekalahan dalam pertandingan melawan Vietnam. Pertemuan terakhir terjadi di penyisihan grup Piala AFF 2020, kedua tim bermain imbang tanpa gol.

"Semifinal leg pertama akan digelar di GBK. Kami harus mempersiapkan diri dengan baik supaya menang," ujar Shin Tae Yong dikutip dari situs resmi PSSI. Dalam laga melawan Vietnam, pelatih asal Korea Selatan itu kemungkinan akan melakukan perubahan komposisi susunan pemain. Salah satu strategi adalah terkait jumlah bek yang akan diturunkan.

Skema tiga bek tengah dan dua wingback penting bagi timnas Indonesia, dalam menciptakan kekuatan di lini pertahanan. Tiga pemain bek tengah yang bakal mengisi skema ini adalah Fachruddin Aryanto, Rizky Ridho dan Jordi Amat. Selanjutnya, dua pemain di posisi wingback adalah Asnawi Mangkualam (kanan) dan Pratama Arhan yang beroperasi di sektor kiri.

Adapun dua pemain yang akan menjadi motor serangan di lini tengah adalah Marc Klok dan Ricky Kambuaya. Keduanya punya peran yang beda, utamanya dalam menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Dua penyerang sayap yang diperkirakan bakal diturunkan Witan Sulaeman dan Saddil Ramdani. Keduanya diharapkan mampu memberikan umpan matang kepada Dendy Sulistyawan.

Meski catatan pertemuan dengan Vietnam tidak terlalu baik, pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni mengatakan, tidak ada yang perlu ditakuti oleh Skuad Garuda. "Siapa pun lawan di semifinal tidak ada yang harus ditakutkan. Para pemain harus fokus pada permainan tim agar menang dan lolos," ujar Kus.

Belum Meyakinkan

Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, menilai penampilan timnas Indonesia sejauh ini belum meyakinkan. Menghadapi tim seperti Vietnam, menurutnya, Indonesia harus benar-benar solid.

"Vietnam diperkuat pemain-pemain yang punya kecepatan dan tajam di lini depan. Pertahanan mereka juga kokoh. Terbukti, belum ada satu gol pun yang bersarang di gawang Vietnam sepanjang fase grup. Mereka mencetak 12 gol. Satu-satunya tim yang clean sheet," ujarnya.

"Peluang Indonesia tetap ada asalkan bermain dengan ketenangan diri yang baik dan kekompakan yang tinggi," sambungnya. Satu hal yg harus diwaspadai dari Vietnam saat ini, mereka kini menjadi tim terkuat di Asia Tenggara yang peringkatnya sudah melampaui Thailand. Menurut Kesit, Vietnam juga punya ambisi meraih juara AFF ketiga kalinya sebagai persembahan kepada pelatih Park Hang-seo yang usai AFF resmi mengundurkan diri.

Hal sama diungkap pengamat sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel. Menurutnya, ada faktor yang perlu ditingkatkan seperti secara teknis, kelengahan pertahanan, finishing di lini depan, dan mentalitas. "Mentalitas harus ditingkatkan," ucap Bung Towel di kanal Youtube.

Towel minta skuad Indonesia untuk bisa lebih bermain bebas dan smart agar bisa mengalahkan Vietnam. "Banyak intelegensi pemain salah dalam momen-momen tertentu, sehingga peluang terbuang. Hal ini yang harus bisa diminimalkan," sambungnya. ben/G-1

Baca Juga: