Untuk membekali robot dengan keterampilan manusia para peneliti di para peneliti di Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL), Massachusetts Institute of Technology (MIT), peneliti melakukan evaluasi. Caranya dengan membandingkan dengan perspektif interaksi sosial pada manusia.
Mereka membuat 98 skenario berbeda dengan robot pada level 0, 1, dan 2. Sebanyak 12 manusia menonton 196 klip video robot yang berinteraksi, dan kemudian diminta untuk memperkirakan tujuan fisik dan sosial dari robot-robot itu.
Dalam kebanyakan kasus, model kecerdasan pada robot setuju dengan apa yang dipikirkan manusia tentang interaksi sosial yang terjadi di setiap frame. "Kami memiliki minat jangka panjang ini, baik untuk membangun model komputasi untuk robot, tetapi juga untuk menggali lebih dalam aspek manusia dari hal ini," ukap penulis senior dan seorang ilmuwan penelitian di CSAIL dan peneliti pada Center for Brains, Minds, and Machines (CBMM) Andrei Barbu.
Ia menjelaskan para peneliti ingin mengetahui fitur apa dari video ini yang digunakan manusia untuk memahami interaksi sosial. Bisakah membuat tes objektif untuk kemampuan mengenali interaksi sosial? Mungkin ada cara untuk mengajar orang mengenali interaksi sosial ini dan meningkatkan kemampuan robot. "Kami masih jauh dari ini, tetapi bahkan hanya mampu mengukur interaksi sosial secara efektif adalah hal yang besar melangkah maju," kata Barbu.
Para peneliti sedang mengembangkan sistem dengan agen tiga dimensi (3D) di lingkungan yang memungkinkan lebih banyak jenis interaksi, seperti manipulasi objek rumah tangga. Mereka juga berencana untuk memodifikasi model mereka untuk memasukkan lingkungan di mana tindakan bisa gagal.
Para peneliti juga ingin memasukkan perencana robot berbasis jaringan saraf ke dalam model, yang belajar dari pengalaman dan bekerja lebih cepat. Mereka berharap dapat menjalankan eksperimen untuk mengumpulkan data tentang fitur yang digunakan manusia untuk menentukan apakah dua robot terlibat dalam interaksi sosial.
"Mudah-mudahan, kami akan memiliki tolok ukur yang memungkinkan semua peneliti untuk mengerjakan interaksi sosial ini dan menginspirasi jenis kemajuan sains dan teknik yang telah kami lihat di bidang lain seperti pengenalan objek dan tindakan," kata Barbu. Hay

Baca Juga: