Subsidi elpiji tabung 3 kg mengambil porsi terbesar dalam belanja APBN 2023 ketimbang bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, tetapi penyalurannya selama ini banyak terjadi penyimpangan.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamanatkan untuk melakukan transformasi subsidi liquified petroleum gas (LPG) tabung 3 kilogram (kg). Subsidi yang selama ini masih berbasis komoditas nantinya akan menjadi berbasis orang atau penerima manfaat agar tepat sasaran. Selama ini, banyak penyimpangan dalam penyaluran subsidi.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, menuturkan pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. "Subsidi yang tepat sasaran akan sangat bermanfaat bagi masyarakat miskin ataupun masyarakat yang rentan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya," ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/5).

Dia menyebut subsidi elpiji tabung 3 kg atau yang biasa disebut elpiji melon mengambil porsi terbesar dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Sesuai APBN 2023, subsidi elpiji tabung 3 kg mencapai 117,85 triliun rupiah. Sebagai tindak lanjut amanat Presiden tersebut, sejak 1 Maret 2023, Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) melakukan registrasi atau pendataan konsumen pengguna elpiji 3 kg.

Laode menyampaikan melalui peraturan perundang-undangan, pemerintah menetapkan elpiji melon sebagai barang penting yang hanya diperuntukkan bagi rumah tangga untuk memasak, usaha mikro untuk memasak, nelayan sasaran dan petani sasaran.

Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri ESDM No 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran dan Keputusan Dirjen Migas No 99.K/MG.05/DJM/2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, pemerintah mengharapkan dukungan semua pihak dalam pelaksanaan transformasi pendistribusian isi ulang elpiji tabung 3 kg yang tepat sasaran.

Ditegaskan Laode, untuk 2023, hanya akan dilakukan pendataan atau pencocokan data konsumen pengguna elpiji tabung 3 kg. Selanjutnya, mulai 1 Januari 2024, hanya konsumen yang telah terdata saja yang boleh membeli elpiji tabung 3 kg.

Kelancaran Distribusi

Perwakilan Direktorat Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Susi Aryani, mengatakan Pertamina memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kelancaran penyediaan dan pendistribusian elpiji 3 kg. Untuk 2023, kuota elpiji 3 kg ditetapkan sebesar delapan juta metrik ton, termasuk cadangan 500 ribu metrik ton. Namun, melihat kondisi ekonomi pascapandemi Covid-19 yang makin membaik, Pertamina berharap kuota elpiji 3 kg tersebut dapat disalurkan secara optimal.

Koordinator Subsidi Bahan Bakar Migas, Christina Meiwati Sinaga, mengatakan, dari berbagai regulasi, terkait elpiji melon, pengguna elpiji 3 kg, meliputi rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Diterangkannya, pelaksanaan audit pada kajian terhadap penyaluran elpiji 3 kg dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Angka subsidi ini sangat besar sekali. Angka ini dipengaruhi oleh harga jual eceran elpiji 3 kg yang tidak pernah naik selama 15 tahun, volume elpiji 3 kg, kurs dan harga acuan LPG yaitu CP Aramco yang fluktuatif setiap bulan," papar Christina.

Baca Juga: