WASHINGTON - Bila Anda sering menonton film dengan genre spionase thriller, pasti Ruang Situasi atau "Situation Room" di Gedung Putih, Washington bukan lagi hal yang asing. Ya, ini adalah ruang pertemuan paling sensitif yang digunakan presiden Amerika Serikat dan semua stake holder intelejen dan militer untuk memantau dan memutuskan sebuah kebijakan atau operasi yang sedang berjalan.

Dalam ruangan ini pada 1 Mei 2011, presiden kala itu, Barack Obama, memantau langsung operasi penyergapan Osama bin Laden oleh pasukan khusus Navy SEAL di Pakistan.

Kini, ruangan yang sarat menyimpan rahasia sejarah ini memiliki tampilan baru dan teknologi terbaru setelah renovasi selama setahun yang memakan biaya 50 juta dolar AS!

Terlepas dari namanya, Situation Room bukanlah sebuah ruangan tunggal melainkan sebuah kompleks seluas 5.500 kaki persegi dengan banyak tempat pertemuan, yang semuanya dihancurkan dan direnovasi. Ruangan yang lebih kecil, tempat mantan Presiden Barack Obama dan para pejabat tinggi memantau serangan yang menewaskan Osama bin Laden, dipertahankan secara keseluruhan.

Dikutip dari NBC News, Gedung Putih, pada Kamis (7/9) mengatakan kepada wartawan yang mengunjungi fasilitas tersebut bahwa renovasi diperlukan karena tempat itu telah mengalami kondisi penuaan yang parah selama 16 tahun terakhir, sejak renovasi besar terakhir pada 2007.

"Presiden Joe Biden melihat proyek tersebut selesai minggu ini dan menyukainya," kata Gustafson, seraya menambahkan bahwa presiden telah melakukan pengarahan intelijen di sana.

Situation Room akan beroperasi penuh untuk panggilan telepon dengan para kepala negara dalam beberapa hari mendatang, tambah Gustafson.

Para pejabat keamanan nasional mengatakan mereka menggunakan ruang-ruang lain di seluruh Sayap Barat dan Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower untuk melakukan panggilan telepon dengan para pemimpin asing dan komunikasi lainnya ketika Ruang Situasi sedang dibangun.

Ruang utama, dikenal sebagai Ruang Konferensi JFK, karena ruang komunikasi aman dibangun pada masa pemerintahan Kennedy setelah invasi Teluk Babi pada 1961, terdiri dari meja kayu raksasa dengan 12 kursi di kedua sisi dan satu di kepala untuk ruang konferensi presiden, wakil presiden atau penasihat keamanan nasional. itu juga memiliki panel layar untuk proyeksi di satu dinding.

Ruang konferensi yang digunakan untuk memantau serangan bin Laden diubah menjadi dua ruang yang lebih kecil. Keduanya seukuran walk-in closet.

"Semua kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut harus mendapatkan izin keamanan dengan tingkat yang berbeda-beda, karena mereka berurusan dengan informasi yang sangat sensitif," kata para pejabat.

Baca Juga: