Siswa tunarungu dan tunagrahita di Gorontalo mengikuti remaja cakap (Recak) digital yang merupakan edisi kelima tahun 2024.

Siswa tunarungu dan tunagrahita di Gorontalo mengikuti remaja cakap (Recak) digital yang merupakan edisi kelima tahun 2024, berlangsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Gorontalo.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Gorontalo Rifli Katili di Gorontalo, Kamis mengatakan Recak digital kali ini diikuti oleh 50 siswa SMP Luar Biasa dan SMA Luar Biasa, yaitu tunarungu dan tunagrahita.

"Melalui kegiatan ini kami bersilaturahmi, berbagi informasi, saling memberikan motivasi, menguatkan, dan menginspirasi anak-anak hebat di SLB Kota Gorontalo," kata Rifli.

Perkembangan teknologi informasi saat ini memudahkan anak-anak untuk berprestasi dan mendapatkan kesempatan, pengetahuan, serta pengalaman yang sama dengan anak-anak lain.

Berbeda dengan pelaksanaan di sekolah lainnya, Recak Digital di SLB Kota Gorontalo melibatkan guru penerjemah bahasa isyarat dan pendamping lainnya.

Meski pesertanya adalah siswa dengan kebutuhan khusus, pelaksanaan Recak Digital berjalan lancar dan seru.

Para siswa aktif mengikuti materi sosialisasi dan berdiskusi dengan pe-materi.

Kepala SLB Kota Gorontalo Yulidar Adam mengatakan sistem pembelajaran di sekolah yang dipimpinnya lebih mengutamakan keterampilan siswa.

Para siswa dilatih dengan program kewirausahaan seperti menjahit dan membatik.

"Pembelajarannya 75 persen keterampilan dan 25 persen akademik. Kami bersyukur dengan kehadiran Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo. Harapannya dengan Recak Digital ini kami bisa memaksimalkan pemanfaatan media sosial untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan siswa," kata Yulidar.

Recak Digital adalah program Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo yang bertujuan untuk menyosialisasikan penggunaan internet dan media sosial yang baik, benar, dan bertanggung jawab di kalangan pelajar.

Materi Recak Digital meliputi empat literasi digital, yaitu kemampuan, budaya, etika, dan keamanan.

Para siswa juga mendapat materi sosialisasi tentang pencegahan terorisme oleh pihak Detasemen Khusus (Densus) 88.

Baca Juga: