Ketika seseorang menderita stroke, mereka sering mengalami kesulitan untuk menyampaikan perintah dari otaknya ke bagian tubuh lainnya, seperti anggota badan.

Sebuah sistem robot baru, yang dikenal sebagai NCyborg, suatu hari nanti dapat membantu mereka mendapatkan kembali kemampuan untuk melakukannya.

NCyborg saat ini sedang dikembangkan melalui kolaborasi antara Rumah Sakit Tongji China (yang berafiliasi dengan Universitas Sains dan Teknologi Huazhong) dan perusahaan antarmuka otak-komputer yang berafiliasi dengan Harvard, BrainCo.

Rencana menyerukan sistem yang dapat dipakai untuk awalnya digunakan untuk rehabilitasi tangan korban stroke yang lumpuh.

Ini akan terdiri dari tiga komponen utama ikat kepala EEG (electroencephalography) yang membaca sinyal listrik dari otak, ban lengan yang membaca sinyal neuromuskular dari lengan bawah, dan sarung tangan robot bertenaga yang dikenakan di tangan.

Ketika pasien mencoba melakukan tindakan tertentu dengan tangan mereka, ikat kepala dan ban lengan akan mendeteksi sinyal listrik yang menyertainya, dan menyampaikan data ke komputer yang terhubung.

Di sana, algoritma berbasis kecerdasan buatan akan merujuk silang pola khas sinyal listrik dengan basis data gerakan tangan, untuk menentukan gerakan mana yang cocok untuk pola tertentu. Ini kemudian akan mengaktifkan sarung tangan, yang akan menggerakkan tangan melalui tindakan yang dimaksudkan.

Idenya adalah bahwa pelatihan dengan cara ini secara bertahap akan membangun kembali jalur saraf yang rusak dari pemakainya, sampai akhirnya pasien akan dapat melakukan gerakan tangan tanpa bantuan robot.

Diharapkan bahwa versi awal sistem berbasis tangan akan tersedia dalam waktu lima tahun. Pada titik itu, ia harus mampu mengidentifikasi setidaknya delapan niat gerakan tangan dengan tingkat akurasi lebih dari 90 persen, ditambah ia harus bereaksi dalam waktu kurang dari 300 milidetik.

"Tujuan proyek ini adalah untuk mengembangkan robot rehabilitasi stroke yang mudah digunakan, andal, dan terjangkau yang akan meningkatkan efek rehabilitasi bagi penderita stroke, mempercepat proses rehabilitasi, dan mengurangi biaya yang diperlukan," kata Dr. Jonh H dari Rumah Sakit Tongji.

Baca Juga: