JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) terus melakukan terobosan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, langkah terbaru yang dilakukan melalui kerja sama pengembangan sistem perhitungan perkiraan harga pangan berbasis machine learning.

Hal tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, saat menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Perhitungan Perkiraan Harga Pangan Menggunakan Machine Learning dan Perumusan Rekomendasi Kebijakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Jumat, (14/7), di Kampus Telkom University, Bandung, Jawa Barat.

Menurutnya, melalui kerja sama yang ditandatangani NFA, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Telkom University ini, NFA kedepannya dapat memproduksi data series harga pangan berikut sistem analisis yang bisa memberikan prediksi harga pangan serta rekomendasi kebijakan.

"Pengembangan Machine Learning ini akan sangat membantu pengambilan kebijakan dan keputusan secara cepat dan akurat, sehingga berbagai langkah aksi stabilisasi pasokan dan harga pangan dapat dilakukan lebih efisien dan efektif. Hal ini diharapkan semakin memperkuat tata kelola pangan nasional," tuturnya melalui keterangannya.

Arief mengatakan, kerja sama ini akan meliputi penyediaan data dan informasi, riset perhitungan perkiraan harga pangan pokok, pemanfaatan machine learning untuk perhitungan prediksi harga pangan pokok, serta pendampingan sumber daya manusia dalam pemanfaatan Machine Learning.

"Selain itu, kita juga lakukan pembahasan penyusunan rekomendasi kebijakan serta berbagai edukasi seperti penyelenggaraan seminar, temu teknis, pelatihan, atau FGD, dan penyusunan karya tulis dalam rangka memperkuat knowledge management," terangnya.

Menurut Arief, kerja sama tiga pihak ini sebetulnya telah berjalan dan menghasilkan sejumlah perumusan dan model sistem namun saat ini terus dilakukan penyempurnaan.

Baca Juga: