JAKARTA - Indonesia harus dapat merumuskan sistem logistik sendiri yang sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan atau archipelago. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam sistem logistik nasional (sislognas).

Untuk itu, diperlukan identifikasi berbagai tantangan dalam pelaksanaan logistik di Indonesia sebagai negara kepulauan. Hasil dari identifikasi tersebut kemudian secara bersama-sama dicarikan solusi potensialnya.

"Saat ini kondisi logistik di Indonesia dengan biaya (cost) logistik yang tinggi, Logistic Performance Index mempunyai tantangan yang luar biasa kedepan, Serta Ranking Global Competitivenss Index, dan Ease of Doing Business mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun kita barus harus berusaha maksimal sehingga membutuhkan kenaikan yang lebih besar daripada kondisi saat ini," jelas Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan, Cris Kuntadi dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (9/9).

Beri Kemudahan


Dia menambahkan regulasi tentang multimoda seperti Perpres, Perda, Pemenhub diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis.

Menurutnya, hingga saat ini, jumlah perusahaan multimoda di Indonesia masih sedikit sehingga tidak sebanding dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara archipelago.

Dengan berbagai moda transportasi, lanjutnya, diharapkan ada satu perusahaan angkutan multimoda yang memanfaatkan kemudahan. Dengan demikian, ketika akan mengirimkan barang, masyarakat tidak harus menjalin kontrak dengan 1 sampai 5 perusahaaan.

"Tetapi, kita membuat untuk memudahkan dengan 1 perusahaan multimoda yaitu 1 perusahaan yang menghubungkan dari darat laut udara dan kereta api diharapakan costnya akan turun," katanya.

mza/E-10

Baca Juga: