TIKRIT - Setelah kalah dalam pertempuran di Kota Mosul, Irak, kelompok militan Islamic State (ISIS) yang tersisa, diwartakan pada Selasa (11/7), masih melakukan perlawanan di sebuah desa dekat Mosul.

"Mereka (militan ISIS) yang tersisa melakukan taktik perang gerilya setelah negara kekhalifahan yang mereka yakini mengalami keruntuhan," demikian lapor seorang pejabat militer Irak yang tak mau disebut namanya.

Disebutkan oleh pejabat militer itu bahwa militan ISIS dengan berbekal senjata mesin dan mortir, saat ini menguasai hampir 75 persen Desa Imam Gharbi, 70 kilometer sebelah barat Mosul.

Sebelumnya pada Senin (10/7), Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, menyatakan kemenangan pasukan Irak atas Mosul dari ISIS, setelah kelompok militan ISIS menguasai hampir seluruh wilayah Irak utara tiga tahun lalu.

Walau telah menyatakan diri menang, pada Selasa kemarin sesekali masih terdengar tembakan di wilayah Kota Tua Mosul karena saat ini pasukan Irak sedang melakukan penyisiran untuk membasmi sisa-sisa kekuatan ISIS yang tertinggal.

Operasi pengambilalihan Mosul dari militan ISIS dimulai pada Oktober 2016 lalu oleh kekuatan 100 ribu pasukan Irak yang dibantu oleh pejuang Kurdi dan milisi Syiah. Seluruh kekuatan bersenjata Irak ini didukung oleh koalisi militer pimpinan Amerika Serikat (AS).

"Saat ini warga Irak harus bersatu dan memastikan agar ISIS dikalahkan di semua wilayah di Irak dan menjaga kondisi agar kebangkitan ISIS di Irak tak terjadi kembali," kata Letnan Jenderal Stephen J Townsend, komandan pasukan gabungan pimpinan AS yang memimpin gugus tugas untuk membebaskan Mosul.

Konfirmasi SOHR

Pada saat bersamaan, lembaga HAM untuk Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, pada Selasa kemarin mengkonfirmasi tewasnya pemimpin ISIS yang bernama Abu Bakr al-Baghdadi.

"Kami pastikan informasi kematian al-Baghdadi dari para pemimpin ISIS termasuk para pemimpin ISIS yang ada di Deir al-Zor, Suriah," kata direktur SOHR, Rami Abdulrahman. Dalam pernyataannya, Rami menjelaskan informasi kematian al-Baghdadi diperolehnya dari aktivias SOHR yang bertugas di Deir al-Zor.

Sebelumnya pada Juni lalu, Kementerian Pertahanan Russia menyatakan bahwa al-Baghdadi telah tewas di Kota Raqqa, Suriah, dalam sebuah serangan udara. Al-Baghdadi tewas saat ada pertemuan komandan ISIS di Raqqa.

Atas laporan dari Russia itu, pihak AS maupun Irak tak mempercayainya.

Konfirmasi kematian al-Baghdadi dari SOHR ini dinilai amat kredibel setelah berulang kali muncul laporan kematian pemimpin ISIS itu. Hingga saat ini laman maupun media sosial yang berafiliasi dengan ISIS, masih bungkam atas laporan kematian al-Baghdadi.Rtr/I-1

Baca Juga: