Pesugihan, yang berasal dari kata dasar "sugih" (bahasa Jawa) yang berarti kaya, dikenal masyarakat luas sebagai cara mencari kekayaan melalui jalan pintas, bersekutu dengan iblis atau makhluk gaib. Pesugihan masih sangat akrab dengan pandangan sebagian masyarakat Indonesia sehingga tema ini masih relevan diangkat meski di era digital saat ini.
Bukan sesuatu yang baru memang, tapi tema ini bisa menjadi pelajaran baik tentang keburukan "jalan instan" menjadi kaya dan ini pula lah yang menjadi merah dari film "Pesugihan: Bersekutu dengan Iblis" besutan sutradara kawakan Hanny Saputra di bawah produksi Virgo Putra Films.
"Pesugihan: Bersekutu dengan Iblis" berkisah tentang sebuah keluarga kecil, yakni sepasang suami-istri dengan dua putrinya yang usianya tak terpaut jauh. Hendri (diperankan oleh Gary Iskak) adalah seorang pebisnis sukses yang menangani banyak proyek-proyek besar dan hidup sebagai seorang yang kaya raya dari usahanya itu.
Istri Hendri, Marini (diperankan oleh Nirina Zubir), juga tidak hanya sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga itu, namun ia juga menggeluti bisnis yang sama dengan suaminya.
Satu dua kali, Marini bahkan punya andil untuk menentukan kebijakan bisnis suaminya. Dua anak mereka, Resika (dimainkan oleh Isel Fricella) dan Karin (Nicole Parham) adalah kakak-beradik yang sangat hangat dalam keseharian, tidak hanya di rumah namun juga di sekolah, lantaran kebetulan mereka pelajar SMA di sekolah yang sama.
Kehidupan keluarga kecil ini bisa dikatakan amat bahagia dengan limpahan harta tak terkira. Rumah tinggal keluarga ini digambarkan sangat besar dan memiliki privasi yang jauh dari kepadatan penduduk. Keluarga Hendri hidup tenang dengan ikatan keluarga yang terbangun harmonis sejak lama.