JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II di Jakarta, mulai Rabu (19/7) hingga Sabtu (22/7) guna membahas persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, penanggulangan radikalisme, narkotika, hingga persoalan ekonomi dan kesejahteraan.

Pada hari pertama sekaligus menjadi pembuka, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy dalam pidatonya meminta kepada seluruh kadernya untuk membangun bangsa Indonesia tanpa memperhatikan golongan, atau kepentingan semata. Hal tersebut dikatakan dirinya karena bilamana itu dilakukan pembangunan tidak akan maksimal karena berjalan atas kemauan sendiri-sendiri.

" Tanggalkan kepentingan sektoral, atau memandang dari segi sekte karena Indonesia dibangun dengan dasar semangat pemuda pemudi bangsa dari beragam suku, agama dan ras bilamana masih terdapat perbedaan negara kita dapat hancur," ujar Romi dalam pidato pembukaannya dalam Mukernas di Ancol, Jakarta, Rabu (19/7)

Dirinya juga menilai di sisi lain, dia memandang, pasca-reformasi, demokrasi di Indonesia terbilang sangat berlebihan.

"Saya melihat bahwa Indonesia ini setelah reformasi, demokrasinya cenderung overdosis, demokrasi overdosis ini harus diluruskan," tuturnya.

Dia menyebut, hal itu dapat dilihat dari demonstrasi yang dilakukan namun mengganggu kepentingan umum. Sementara apa yang disuarakan belum tentu sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Di banyak negara, demonstrasi dilakukan atas nama ormas, atas nama kelompok primodial apapun, itu tidak boleh sedikitpun mengganggu kepentingan umum," tandasnya.

Usai memberikan arahannya terkait dengan Pilpres 2019 dalam sesi pleno I. Selanjutnya, pada hari Kamis (20/7), sesi pleno II mukernas akan menghadirkan sejumlah narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Narkotika Nasional, dan PP Muhamamdiyah untuk membahas persoalan radikalisme dan narkotika di Tanah Air.

Pada hari yang sama, sesi pleno III, IV, dan V berturut-turut akan membahas soal perekonomian, kesejahteraan sosial, hingga persiapan pilkada serentak 2018. Pada hari Jumat (21/7) pleno VI mukernas akan membahas perkembangan pendidikan diniah dan pondok pesantren dengan menghadirkan narasumber Menteri Agama Lukman Hakim.

Acara selanjutnya, pidato Ketua Umum Romahurmuziy serta pemberian amanat oleh Presiden RI Joko Widodo yang sekaligus akan menutup Mukernas. fan

Baca Juga: