BEIJING - Carlos Alcaraz merasa kehilangan akal saat kegagalan set kedua dan membuatnya kehilangan tempat di final Tiongkok Open dikalahkan Jannik Sinner. Kekalahan Alcaraz dalam laga Rabu (4/10) itu memberi tempat bagi petenis Italia , Jannik Sinner, di final . Dia akan melawan Daniil Medvedev di partai puncak.

Petenis peringkat dua dunia itu memiliki peluang memimpin set pertama yang menegangkan. Namun, hal itu tidak menghalangi jalan Sinner ketika membalas dengan keras servis petenis Spanyol tersebut untuk mengambil tie-break yang sangat penting. Alcaraz, juara Wimbledon dan favorit menang di turnamen ini karena Novak Djokovic absen, kemudian terpuruk. Sinner, petenis peringkat tujuh dunia itu unggul 7-6 (7/4), 6-1.

"Di set kedua, saya sudah gila," ujar Alcaraz dalam konferensi pers pascapertandingan.

"Saya hanya banyak mengeluh. Sangat sulit menampilkan yang terbaik karena marah pada diri sendiri," tambahnya. Alcaraz mencoba memanfaatkan peluang. Kali ini dia tidak melakukannya.

Sinner menunjukkan titik balik penting ketika servis dalam kedudukan 2-1 set kedua. Dia bangkit dari 0-40 untuk membuka keunggulan. Ada beberapa poin yang bisa mengubah momentum sepenuhnya. Dia berhasil memenangkan momen-momen seperti itu kali ini. Hal itu membantunya memenangkan pertandingan. Dia terus berusaha tetap tenang secara mental dan bermain dengan penuh percaya diri.

Sebelumnya, Medvedev yang menduduki peringkat ketiga melaju ke final dengan kemenangan 6-4, 6-3 atas Alexander Zverev. Pertandingan dimulai dengan pertarungan ketat. Tetapi Medvedev kemudian melakukan break servis yang krusial dan berhasil memenangkan set pertama.

Hal serupa terjadi set kedua. Petenis Russia itu mematahkan servis lawannya untuk unggul 5-3 dan melakukan servis dengan sepasang ace.

"Saya rasa tidak ada satu hal buruk pun yang bisa dikatakan tentang servis," ujar Medvedev. Dia mengatakan, permainannya lebih cepat.

Sabalenka-Gauff

Petenis wanita peringkat satu Aryna Sabalenka mengatakan penampilannya di momen-momen penting sangat menentukan untuk bertahan dari kekhawatiran besar di babak kedua. Hal itu diungkap usai mengalahkan petenis nonunggulan Katie Boulter 7-5, 7-6 (7/2). Sabalenka mengungguli tujuh break point dalam kedudukan 5-5. Kemudian memaksa petenis Inggris peringkat 56 dunia itu melakukan kesalahan backhand yang jarang terjadi. Sabalenka merebut set pembuka.

Petenis Belarusia itu kembali mencatatkan break yang harus dimenangkan di set kedua untuk kembali menyamakan kedudukan 5-5, lalu meraih kemenangan dalam tie-break. Dia akan melawan Jasmine Paolini dari Italia di babak berikutnya untuk memperebutkan tempat perempat final.

"Saya pikir yang membuat perbedaan adalah momen-momen penting. Saya bermain sedikit lebih baik darinya," ujar Sabalenka. Dia pikir semua tentang game-game terakhir setiap set. Sabalenka memiliki kesempatan dan mengambilnya. ben/AFP/G-1

Baca Juga: