SINGAPURA - Sebagai bagian dari upayanya mengatasi perubahan iklim, Singapura baru-baru ini dilaporkan akan membangun fasilitas terbesar di dunia untuk meningkatkan kemampuan laut dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.

"Setelah beroperasi penuh pada tahun 2025, pabrik senilai 20 juta dollar AS ini akan mampu menghilangkan sekitar 3.650 ton CO2 dari laut setiap tahunnya, sekaligus membantu Public Utilities Board (PUB) melakukan dekarbonisasi proses pengolahan airnya," kata badan air nasional, Selasa (27/2).

Ketika air laut dipompa kembali ke laut, ia mempunyai kapasitas untuk menyerap lebih banyak CO2 dari atmosfer. Rencana ini muncul setelah dua fasilitas percontohan yang lebih kecil, satu di pabrik desalinasi penelitian dan pengembangan PUB di Tuas, dan satu lagi di Pelabuhan Los Angeles, terbukti berhasil menghilangkan CO2.

Kedua pabrik itu, yang didirikan pada bulan April 2023, masing-masing mampu menghilangkan sekitar 100 kilogram gas rumah kaca dari laut setiap hari. Teknologi itu, yang dirancang oleh perusahaan rintisan AS, Equatic, bekerja dengan memompa air laut dari pabrik desalinasi yang berdekatan melalui listrik.

Hal ini menyebabkan serangkaian reaksi kimia yang memecah air laut menjadi hidrogen dan oksigen. CO2 terlarut digabungkan dengan mineral dalam air laut seperti kalsium dan magnesium untuk menghasilkan batu kapur padat, yang pada dasarnya memerangkap CO2 setidaknya selama 10.000 tahun.

Prosesnya meniru pembentukan alami cangkang laut, dan bahan padat berbasis kalsium dan magnesium dapat disimpan di dasar laut atau berpotensi digunakan sebagai bahan konstruksi jika dianggap layak.

Skala Lebih Besar

Pabrik baru yang dikenal dengan nama Equatic-1, yang segera menggantikan pabrik di Tuas, akan menunjukkan apakah teknologi penghilangan CO2 dapat bekerja dalam skala yang lebih besar untuk memenuhi target PUB.

Fasilitas yang direncanakan juga akan menghasilkan sekitar 300 kilogram hidrogen setiap hari, yang dapat menggerakkan pembangkit listrik atau digunakan dalam aplikasi industri lainnya.

Equatic-1 diharapkan mulai beroperasi pada kuartal terakhir tahun 2024, dimulai dengan satu ton per hari, dengan bantuan tim multidisiplin yang terdiri dari peneliti dan pakar penskalaan teknologi dari perusahaan rintisan tersebut dan Institut Manajemen Karbon di Universitas Kalifornia Los Angeles atau University of California Los Angeles (UCLA). Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 10 ton per hari pada kuartal kedua tahun 2025.

Karena proses pengolahan air PUB (Dewan Utilitas Umum), termasuk desalinasi, memerlukan banyak energi, PUB berupaya berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk mengurangi penggunaan energi dan membantu menangkap dan menghilangkan CO2 dari operasinya. Badan itu memiliki target untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2045.

Baca Juga: