JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai perlu ada penguatan sinergi antara Labour 20 (L20) dan working group serta engagement group G20.

"Penguatan sinergi diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga masa depan dunia melalui kualitas tenaga kerja yang produktif, inklusif, dan tangguh, terutama pascapandemi," kata Airlangga saat bertemu dengan Forum L20, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu (19/10).

Bertempat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/10), Airlangga menerima audiensi dari Chair L20, Elly Rosita Silaban, yang menjelaskan perkembangan pembahasan L20 dalam upaya reformasi tata kelola global.

Airlangga mengapresiasi L20 atas dukungannya dalam menyukseskan Employment Working Group (EWG) dan penyusunan dokumen keluaran Labour and Employment Ministers Meeting. Forum EWG memiliki empat bahasan isu prioritas yang terkait L20, antara lain mengenai pekerja difabel, pelatihan vokasi inklusif berkelanjutan, kewirausahaan dan UMKM, serta perlindungan tenaga kerja.

Menko Airlangga juga mengapresiasi dukungan dan keterlibatan L20 dalam sejumlah pertemuan working group yang di antaranya, yakni Trade, Investment and Industry, Energy Transitions, Development, Tourism, Education, and Agriculture.

Forum L20 yang merupakan engagement group dari serikat pekerja negara-negara G20 dan Global Union Federations ditujukan untuk mewakili kepentingan sektor tenaga kerja secara global.

Dalam Presidensi G20 Indonesia, pertemuan L20 diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) serta didukung oleh International Trade Union Confederation (ITUC) dan Trade Union Advisory Committee (TUAC) to the OECD.

Baca Juga: