TANGERANG - Untuk memudahkan pengguna angkutan umum dalam pindah antarmoda, segera dilakukan penataan fasilitas integrasi simpul Stasiun Tangerang pada tahun depan. Penataan akan dilakukan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

"Rencana penataan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam berpindah angkutan umum," kata Direktur Prasarana BPTJ, Zamrides, pekan lalu. Dia menyampaikan bahwa rencana penataan fasilitas itu diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan pengguna angkutan umum dan pejalan kaki. Dengan demikan, moda terkoneksi dengan baik.

"Penataan fasilitas integrasi ini dirancang untuk memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berorientasi hijau," ujar Zamrides. Dia menuturkan, fasilitas itu tidak hanya akan mempermudah akses, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, juga menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Lebih lanjut dikatakan, fasilitas integrasi diharapkan dapat menjadi daya tarik dalam penyediaan ruang public. Hal ini selanjutnya diharapkan meningkatkan penggunaan angkutan umum perkotaan, baik bertujuan ke maupun dari Stasiun Tangerang.

Menurut Zamrides, dengan adanya fasilitas integrasi, masyarakat akan lebih termotivasi beralih ke angkutan umum. Ini akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Jelas, pada akhirnya berkontribusi dalam mengurangi kemacetan serta polusi udara perkotaan.

Selain itu, penataan fasilitas integrasi juga akan menyediakan titik perpindahan moda angkutan umum dengan pengumpan seperti angkot, ojek, dan taksi di kawasan Stasiun Tangerang. Zamrides juga berharap dengan penataan fasilitas integrasi di Stasiun Tangerang menjadi pemicu pemerintah daerah memulai penataan kawasan TOD Kota Tua Tangerang seperti di Jakarta.

Baca Juga: