ANTWERPEN - Simone Biles merebut gelar dunianya ke-20 saat melanjutkan kebangkitannya dari istirahat dua tahun. Biles memimpin tim senam Amerika Serikat meraih medali emas beregu putri ketujuh berturut-turut di kejuaraan senam dunia di Antwerp, Belgia, Kamis (5/10).

Amerika Serikat memperpanjang dominasi sejak tahun 2011. Apalagi Russia, tim terakhir yang mengalahkan AS tak ikut kompetisi. "Gila, tetap meraihnya. Saya sangat bangga dengan tim," ujar Biles. Menurutnya, ini gelar ketujuh berturut-turut bagi Amerika Serikat. Bagi sebagian remaja putri, ini Kejuaraan Dunia pertama mereka. Biles sangat bersemangat untuk membagikannya kepada mereka.

Tim senam AS mencetak 167.729 poin untuk merebut emas di depan Brasil (165.530) dan tuan rumah Olimpiade Prancis memenangkan perunggu (164.064). Shilese Jones menilai, Biles adalah pemimpin. Tim Amerika memiliki seseorang yang begitu menginspirasi dan memberi semangat. "Tim AS kompak dan melakukan apa yang perlu dilakukan," ujar rekan setim Biles, Shilese Jones.

Kemenangan tim ini memberi Biles medali dunia ke-26 dan gelar dunia ke-20 yang memperpanjang rekor. Dia bisa menambah jumlah itu karena masih bersaing untuk lima podium lainnya di Antwerpen. Atlet asal Texas ini kembali tampil mengesankan, dua tahun setelah Olimpiade Tokyo.

Tiba di Jepang sebagai favorit berkat empat medali emas yang diraihnya lima tahun sebelumnya di Rio de Janeiro, Biles putus asa di hadapan penonton. Dia mengundurkan diri dalam empat dari lima final. Dia menjelaskan bahwa dirinya berjuang melawan twisties, sebuah hambatan mental yang membuat pesenam kehilangan kesadaran saat berada di udara. Ini berisiko cedera saat mendarat.

Namun, di Antwerp, karirnya tampaknya kembali ke jalurnya. Di kota yang sama Biles memenangkan medali emas dunia pertamanya 10 tahun lalu di kejuaraan dunia pertamanya. Saat itu dia merebut empat medali, termasuk dua medali emas.

"Saya pikir setiap kali dinobatkan sebagai juara dunia, rasanya sedikit berbeda," ujar Biles. Dia masih terkejut, berusia 26 tahun dan sedikit lebih tua. Jadi rasanya sama menyenangkannya dengan yang pertama.

Dia tidak seperti usia 16 tahun lagi, segalanya terasa berbeda. Untuk meraih gelar terbaru ini, pesenam setinggi 142 cm itu bahkan tidak perlu melakukan lompatan ganda Yurchenko yang kini memakai namanya. ben/AFP/G-1

Baca Juga: