MIMIKA - Setelah satu orang tewas dalam kontak tembak di Intan Jaya, Papua, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali kehilangan anggotanya. Seperti dilaporkan Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Era Adinata, dua anggota KKSB tewas pasca kontak tembak dengan aparat gabungan TNI dan Polri di kawasan PT Freeport Indonesia, Papua.

"Berdasarkan info lapangan, bahwa terdapat dua orang yang tewas dalam kejadian kontak tersebut. Di antaranya Ferry Ellas (35) dan Heri Yakob Newegalem (26), anggota KKB pimpinan Joni Botak," kata AKBP I Gusti Era Adinata dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Selasa (2/3).

Seperti diketahui, mengutip keterangan yang diungkapkan Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa, pada Minggu (28/2) sekitar pukul 00.15 WIT, di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua telah terjadi kontak tembak antara pasukan TNI dan KKSB.

Menurut Kolonel IGN Suriastawa, kontak tembak pecah saat perpindahan pasukan di mana dua orang KSB menembak dari arah belakang. Namun dengan sigap, prajurit TNI langsung membalasnya. Hingga kontak tembak pecah dengan sengitnya.

"Satu orang anggota KKSB berhasil dilumpuhkan. Sedangkan satu orang lagi lari meninggalkan temannya sambil membawa senjata," ungkapnya.

Sementara dari pihak prajurit TNI, kata dia,tidak ada korban. Kolonel Suriastawa juga mengungkapkan, bahwa aksi KKSB selalu seperti itu. Anggota yang selamat selalu membawa kabur senjata temannya. Kemudian di posting di media sosial, bahwa korban adalah warga sipil.

"Motifnya selalu begitu. Kejadian ini menunjukan bahwa KSB terus aktif mengganggu pos dan aktivitas TNI termasuk ditengah malam," ujarnya.

Sedangkan terkait dengan tewasnya dua anggota KKSB di areal PT Freeport, menurut Kapolres Mimika, kepastian korban tewas itu anggota kelompok separatis setelah dilakukannya olah tempat kejadian perkara dan juga berdasarkan ciri-ciri korban.

"Dipastikan satu korban anggota KKSB ditemukan tewas di Mile 53 pada 1 Maret 2021 adalah Feri Elas (35) sebagai Danton TPN OPM Kodap III Kalikopi Tembagapura pimpinan Joni Botak," ungkapnya.

Menurut catatan kriminal kepolisian, kata AKBP Adinata, Fery Ellas berperan dan ikut dalam deklarasi penggabungan KKSB se-Pengunungan Tengah pada 1 Agustus 2019 di Ilaga. Fery juga terlibat dalam kasus perampasan handphone masyarakat sipil di Kabupaten Puncak Ilaga pada Agustus 2019. Dia juga ikut KKSB gabungan melaksanakan gangguan keamanan di Tembagapura tahun 2020.

"Dari catatan kriminal korban Feri Elas juga terlibat penyanderaan guru dan tindak pidana pencurian handphone korban guru di kampung Jagamin pada 22 Februari 2020 dan terlibat penembakan Pos Pam TNI/Polri di Opitawak pada bulan Maret 2020. Dari hasil pencocokan wajah, ditemukan kemiripan antara korban dan foto Ferry Elas yang ada pada data base tim operasi gabungan TNI/Polri hingga atribut yang digunakan korban dan identifikasi gambar, ditemukan kemiripan dengan Feri Elas," tuturnya.

Bahkan, kata dia, dari handphone yang disita setelah kontak tembak ditemukan foto-foto Feri Elas. Dan memang setelah diperiksa dengan kondisi tubuh korban di lokasi kejadian, ada kesamaan, baik dari pakaian yang digunakan, jam, kalung, anting, postur tubuh dan wajah.

"Kami mengakui, medan yang dilalui tim gabungan TNI dan Polri untuk menuju lokasi olah tempat kejadian perkara sangat berat dan melewati tebing yang curam hingga menyeberang sungai dengan arusnya yang deras," katanya.

Baca Juga: