Seoul - Sekitar 13.000 mahasiswa kedokteran di Korea Selatan berencana secara kolektif meminta perintah pengadilanmenghentikan perluasan kuota penerimaan mahasiswa di fakultas kedokteran masing-masing.

Permintaanperintah pengadilanparamahasiswa kedokteran itu dilakukan seiring dengan pemogokan para dokter peserta pelatihan yang telah berlangsungselama hampir dua bulan.

Menurut pengacara Lee Byeong-cheol yang mewakili para mahasiswa dalam pernyataannya pada Rabu, permintaan perintah pengadilan tersebut akan diajukan Senin depan oleh mahasiswa dari 32 sekolah kedokteran di luar Seoul untuk melawan rektor universitas mereka.

Para mahasiswa tersebut meminta pengadilan menghentikan revisi rencana penerimaan mahasiswa baru oleh sekolah-sekolah kedokteran dengan penambahan 2.000 kursi.

Sebagai bagian dari reformasi kesehatanyang banyak ditolak, bulan lalu, pemerintah mengalokasikan tambahan 2.000 kursi penerimaan sekolah kedokteranuntuk universitas-universitas di seluruh negeri, 82 persen di antaranya untuk universitas-universitas di luar wilayah ibu kota.

Saat ini, universitas sedang dalam proses memperbarui rencana penerimaan untuk tahun akademik 2025 dan diperkirakan akan mengumumkannya pada akhir Mei.

Leemengatakan peningkatan kuota tersebut dapat mengikis mutu pendidikan sekolah kedokteran dan melanggar hak belajar yang dijamin oleh konstitusi.

Sejauh ini, sudah ada enam tuntutan hukum, termasuk permintaan perintah pengadilan, yang diajukan oleh komunitas medis terhadap rencana penambahan kuota tersebut.

Empat di antaranya telah ditolakpengadilan, termasuk permintaan perintah yang diajukan oleh asosiasi profesor kedokteran dan pemimpin asosiasi dokter peserta pelatihan.

Baca Juga: