JAKARTA - Setelah kejadian ini, jenderal Kopassus ini makin santer disebut selangkah lagi akan jadi Panglima TNI. Kejadian yang dimaksud adalah saat Presiden Jokowi hendak bertolak ke Eropa.

Saat itu petinggi keamanan yang hadir melepas keberangkatan Presiden Jokowi adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika. Tidak ada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Lazimnya memang ketika Presiden Jokowi hendak melawat ke luar negeri, jika Kapolri hadiruntuk melepas keberangkatannya, maka Panglima TNI pun hadir. Kali ini saat Presiden Jokowi hendak berangkat ke Eropa, Panglima TNI diwakili oleh Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Maka setelah itu, langsung muncul spekulasi jika itu adalah kode keras atau sinyal kuat Jenderal Andika Perkasa yang akan dipilih Jokowi sebagai calon Panglima TNI berikutnya. Seperti diketahui, bulan depan atau bulan November ini, Panglima TNI saat ini Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun. Artinya, di bulan ini jika melihat prosedur, calon Panglima TNI akan diajukan Presiden ke DPR.

Nama Jenderal Andika Perkasa memang selama ini santer disebut sebagai calon kuat Panglima TNI. Jenderal yang dibesarkan di Kopassus ini, memang pernah jadi lingkaran dekat Istana.

Jenderal Andika pernah jadi komandan pasukan pengawal Jokowi atau Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Nama lain yang juga santer disebut sebagai calon kuat Panglima TNI adalah Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal).

Berikut jejak karir Jenderal Andika, jenderal didikan Kopassus yang disebut calon kuat Panglima TNI. Jenderal Andika merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Setelah lulus dari Akmil,karir militer Andikamemang banyak malang melintang di Kopassus.

Di pasukan khusus itu, jenderal kelahiran Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 ini pernah memegang beberapa posisi, antara lain sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus pada tahun 1987 dan Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus pada tahun 1987.

Selanjutnya jadi Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81 Kopassus tahun 1991. Lalu jadi Komandan Tim 3 Sat Gultor 81, Kopassus pada tahun 1995. Pada tahun 1097, ia ditunjuk jadi Komandan Resimen 62 Yon 21 Grup 2/Para Komando Kopassus.

Selanjutnya dari tahun 2000 sampai 2001, Andika digeser ke Departemen Pertahanan (Kementerian Pertahanan) untuk mengisi posisi Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan dan Kepala Seksi Penyusunan, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan.

Selesai tugas di Dephankam atau Kemhan, Andika kembali ditarik ke Kopassus untuk memegang jabatan Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus.

Karirnya terus melesat. Pernah jadi Danpaspampres, Pangdam Tanjungpura, Komandan Kodiklat TNI AD, dan Pangkostrad. Sampai kemudian dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi orang nomor satu di Angkatan Darat atau Kasad. Kini, namanya disebut sebagai calon pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI saat ini.

Baca Juga: