Badai tropis Trami menerjang Vietnam tengah setelah meninggalkan Filipina. Memicu hujan lebat dan banjir berbahaya.
MANILA - Badai Trami melanda Vietnam tengah pada hari Minggu (27/10), akan memicu hujan lebat dan banjir berbahaya setelah meninggalkan jalur kehancuran di Filipina.
Negara Asia Tenggara dengan garis pantainya yang panjang ini rawan terhadap badai dan banjir yang sering kali menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan harta benda.
Curah hujan di beberapa wilayah provinsi dari Quang Binh hingga Quang Nam diperkirakan mencapai 60 cm pada hari Minggu dan Senin (28/10), menurut badan prakiraan cuaca nasional.
"Risiko banjir tinggi di wilayah perkotaan dari provinsi Ha Tinh hingga Binh Dinh," kata badan tersebut.
Hujan lebat juga diperkirakan akan melanda Dataran Tinggi Tengah, daerah penghasil kopi utama negara ini, menurut badan tersebut.
Setelah melanda pulau utama Luzon di Filipina, badai Trami membuat daerah yang luas itu terendam banjir, sehingga menyulitkan operasi penyelamatan dan bantuan saat Manila bersiap menghadapi dampak badai Kong-rey yang datang.
Badai melanda Filipina pada hari Kamis, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang telah menewaskan 90 orang hingga hari Minggu, naik dari 46 kematian yang dilaporkan pada hari Jumat, kata badan bencana.
Ariel Nepomuceno, kepala Kantor Pertahanan Sipil, mengatakan banyak dari kematian yang dilaporkan ini masih divalidasi untuk mengonfirmasi penyebab kematian terkait langsung dengan badai.
Makanan, air, perlengkapan kebersihan dan medis mencukupi, namun, banjir besar menghambat upaya bantuan, dengan banyak daerah hanya dapat diakses dengan perahu, kata Nepomuceno.
Badai Trami, dengan kecepatan angin hingga 88 km/jam, menerjang Hue dan Danang. Kecepatan angin maksimum kini telah melemah menjadi 74 km/jam.
Badai tersebut memaksa empat bandara di Vietnam tengah ditutup sementara, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam. Di antaranya, bandara internasional di Kota Danang akan ditutup mulai pukul 6 pagi pada hari Minggu hingga pukul 4 pagi pada hari Senin.
Laporan media pemerintah mengatakan angin kencang Trami menumbangkan pohon dan papan iklan di Danang.
Bulan lalu, topan Yagi dan banjir yang dipicunya menewaskan lebih dari 300 orang dan menyebabkan kerusakan properti lebih dari US$3,3 miliar di Vietnam utara.