MU harus menghadapi laga leg kedua itu tanpa Pogba yang dikeluarkan satu menit jelang laga usai.

MANCHESTER - Pelatih sementara Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengakui timnya menunjukkan mereka masih harus meningkatkan diri. Hal itu diungkap Solskjaer setelah MU dikalahkan Paris Saint-Germain 0-2 pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Old Trafford, Rabu (13/2) dini hari WIB.

Presnel Kimpembe dan Kylian Mbappe mencetak gol masing-masing pada menit ke-53 dan 60. Kemenangan itu akan membuat PSG tampil percaya diri dalam upaya mereka terus melaju di Liga Champions untuk pertama kalinya, terutama setelah mereka mendapatkan pemain termahal dunia Neymar dan Edinson Cavani pulih dari cedera.

Setelah 10 kemenangan dan sekali imbang dalam 11 pertandingan sejak Solskjaer menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pada bulan Desember, kekalahan pertama bagi pelatih asal Norwegia itu adalah kenyataan untuk kebangkitan MU. "Setan Merah" memiliki gunung tinggi untuk didaki ketika kedua tim bertemu lagi di leg kedua pada 6 Maret mendatang.

MU juga harus menghadapi laga leg kedua itu tanpa Paul Pogba karena gelandang asal Prancis itu dikeluarkan satu menit jelang laga usai.

"Hari ini kami tidak berada satu level dengan lawan. Ini adalah level yang lebih tinggi dari apa yang telah kami lawan. Kami telah melaju dengan hebat, kami datang ke permainan ini dalam kerangka pikiran yang hebat, performa yang bagus, tetapi ini merupakan langkah yang butuh perjuangan berat," ujar Solskjaer.

Hal positif dari kebangkitan MU untuk pulih dalam dua bulan terakhir, mereka tetap 14 poin di belakang pemimpin klasemen Liga Inggris Manchester City dan Liverpool. Upaya untuk membangun kembali tim yang diperlukan agar membuat juara tiga kali Liga Champions itu mampu bersaing, mungkin akan membuat MU harus merelakan mereka tersingkir musim ini.

"Kami telah berada di sekitar empat besar (di Liga Inggris). Empat teratas adalah satu hal tetapi kami ingin berada di puncak," jelas Solskjaer.

"Manchester United harusnya berada di puncak dan mereka adalah tim papan atas yang pernah kami lawan. Para pemain kecewa tetapi saya juga berpikir mereka paham kami perlu meningkatkan level untuk mencapai hal yang kami inginkan," sambungnya.

PSG menunjukkan bahwa mereka masih memiliki banyak talenta kelas dunia meskipun beberapa nama besar absen. MU kesulitan mengatasi permainan tim asuhan Thomas Tuchel di lini tengah dan kecepatan Mbappe di lini serang.

Angel di Maria dicemooh oleh pendukung tuan rumah saat dia kembali ke Old Trafford setelah satu musim yang tidak menyenangkan bersama MU. Pemain asal Argentina itu bergabung ke MU pada 2014 dengan rekor transfer klub saat itu sebesar 60 juta pound (1,08 triliun rupiah).

Tetapi Di Maria membungkam para pengejeknya dengan berperan pada kedua gol. Dia juga mengejek lemparan botol ke arahnya dengan berpura-pura minum dari botol itu.

"Saya pikir dia adalah pemain yang sangat kompetitif, seperti semua pemain asal Amerika Selatan. Jika mereka mengejeknya, itu tidak membuatnya menjadi lemah," ujar Tuchel.

Tak Kesulitan

Meski dilanda cedera, PSG tak terlihat kesulitan. Mereka langsung menekan dan nyaris mencetak dua gol di babak pertama. Di sisi lain, tuan rumah kesulitan, Jesse Lingard dan Anthony Martial tak mampu menembus pertahanan PSG. Keduanya digantikan oleh Alexis Sanchez dan Juan Mata usai jeda.

MU tak mampu memulihkan ketenangan mereka saat PSG menghasilkan tampilan babak kedua yang memukau. Klub asal kota Paris itu berada di jalur memesan tempat mereka pada delapan besar meskipun ada beberapa upaya terbaik David de Gea di gawang MU.

Kimpembe tak terkawal saat dia meneruskan sepak pojok Di Maria dari jarak dekat pada menit ke-53. Mbappe juga terlalu cepat untuk Victor Lindelof dan Eric Bailly saat dia meneruskan umpan silang Di Maria.

Harapan MU untuk membalikkan defisit di Paris mengalami pukulan besar ketika Pogba diusir karena menendang Dani Alves. ben/AFP/S-1

Baca Juga: