Dalam beberapa kehadiran robot di film-film Hollywood seperti The Terminator, i Robot, Westworld, dan Blade Runner mengkontemplasikan gambaran masa depan dengan sistem AI yang digambarkan dengan robot jahat yang hendak menguasai dunia, ketimbang berbuat baik.

Perkembangan robot saat ini dibuat makin menyerupai rupa dengan manusia. Dari percobaan suara, bentuk, hingga perilaku. Salah satunya robot Ai-Da yang ternyata bisa menulis, puisi dan melukis.

Perlu diketahui bahwa Ai-Da merupakan robot yang ditemukan Aidan Meller, dan telah menampilkan kemampuannya itu pada sebuah acara internasional belum lama ini. Robot yang telah bisa menyerupai manusia tersebut memukau banyak pasang mata melihatnya.

Kehadirannya dalam acara tersebut, menampilkan robot dengan sebuah puisinya melalui pembuatan menggunakan algoritma pada hari Jumat (26/11). Acara tersebut merupakan perayaan pada penyair besar Italia, Dante di Museum Ashmolean Universitas Oxford.

Karya puisi Ai-Da merupakan respon pada puisi sang penyair, Divine Comedy. Algoritma ini diambil dari pola bicara Dante dan menggunakan bank data saat membuat karya sendiri.

Meller menyebutkan beberapa kemampuan robot tersebut untuk meniru tulisan manusia yang sangat bagus. "Jika kamu membacanya tidak akan tahu itu bukan tulisan manusia," ungkapnya yang dikutip dari CNN International, Rabu (1/12).

Tidak hanya menulis sebuah karya puisi, akan tetapi Ai-Da juga membacakan puisi tersebut pada acara megah itu, dan Meller mengomentari robotnya dengan, "sangat mudah melupakan Anda tidak sedang berurusan dengan manusia".

Sementara itu, Ai-Da juga telah membuat sebuah karya seni yang bikin penonton terbuat heran. Salah karya seninya adalah untuk pameran Dante berjudul Eye Wide Shut.

Karya yang dibuat dari robot canggih itu untuk insiden di Mesir pada Oktober. Saat keamanan negara menahan robot, dan menghapus kamera pada matanya karena khawatir mengenai pengawasan dan keamanan.

"Insiden itu menunjukkan bagaimana gugupnya dunia ini di sekitar teknologi dan kemajuannya," jelasnya.

Meller mengatakan, Ai-Da bermula dikembangkan dengan untuk tujuan mengatasi perdebatan soal etika pengembangan AI yang dapat meniru perilaku manusia. Dirinya juga menuturkan bahwa teknologi mempunyai dampak sangat besar pada kehidupan.

"Akhirnya kami sadar jika teknologi memiliki dampak besar saat semua aspek kehidupan dan kami berusaha memahami seberapa banyak yang bisa dilakukan teknologi dan apa yang bisa diajarkan kepada kami mengenai diri kami sendiri," jelasnya.

Meller juga menambahkan bahwa dirinya dan timnya sadar tentang proyek ini tidak mengajari bagaimana robot itu manusia. Namun lebih pada menunjukkan betapa orang lain berbentuk robot. "dia manusia, namun ini menunjukkan kepada kita seberapa robotiknya sebagai manusia," kata Meller.

Baca Juga: