JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan layanan sertifikasi ekspor perikanan dan kelautan di tengah pendemi virus korona tipe terbaru, covid-19, untuk sejumlah negara meningkat. Hal itu telihat dari pertumbuhan ekspor di beberapa negara selama periode Januari-12 Maret 2020 dibanding periode sama pada 2019 (yoy).

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendaian Mutu, dan Kemanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP, Rina menjelaskan kenaikan itu justru terjadi di tengah penurunan ekspor ke Tiongkok. "Memang ekspor ke Tiongkok mengalami penururan di periode yang sama tahun lalu. Tapi di sejumlah negara, ekspor kita meningkat," ungkapnya di Jakarta, Senin (23/3).

Peningkatan ekspor terjadi di negara tujuan Amerika Serikat sebesar 22,13 persen (yoy) menjadi 44,7 ribu ton dari 36,6 ribu ton pada periode sama tahun lalu. Kenaikan juga terjadi di negara tujuan ekspor Thailand (140,7 persen), Malaysia (21,5 persen), Taiwan (9,86 persen), Vietnam (2,5 persen), Singapura (17,2 persen), Korea Selatan (37,2 persen), dan Arab Saudi (18,2 persen).

Adapun komoditas yang diekspor meliputi udang vaname meningkat 28,6 persen (yoy) menjadi 36 ribu ton dari periode sama pada 2019 sebanyak 28 ribu ton, kemudian tuna (18,75 persen), ikan cakalang (5,6 persen), ikan layur (80 persen), serta makarel (800 persen).

Layanan Prima

Rina memastikan jajarannya tetap memaksimalkan layanan meski terdapat pendemi covid-19. Saat ini, BKIPM berpedoman pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 27/ Kepmen-KP/ 2020, terkait pegawai yang bertugas langsung di bidang pelayanan, diberlakukan sistem rotasi guna mencegah penyebaran covid-19.

KKP memprioritaskan hal layanan sertifikat ekspor. "Ini peluang suatu peluang di tengah bencana pandemi covid-19 yang melanda sejumlah negara," sambung Rina.

Selain tetap memberikan layanan prima di bidang ekspor, KKP juga tetap meningkatkan pengawasan aktivitas pencurian ikan di laut, terutama di wilayah terluar. Lima armada Kapal Pengawas telah berada di laut Natuna Utara sejak seminggu lalu.

"Selain memantau pergerakan kapal-kapal nelayan di sana, armada kapal itu juga untuk melindungi aktivitas perikanan di wilayah Natuna dari nelayan luar," pungkas Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP, Pung Nugroho Saksono.ers/E-10

Baca Juga: