YOGYAKARTA - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menghadiri Rapat Koordinasi Perpanjangan PPKM Mikro Tahap X pada Senin (14/06) malam secara daring. Didampingi Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Paku Alam mengikuti rapat dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Pada rapat koordinasi secara nasional ini diputuskan PPKM Mikro diperpanjang hingga 28 Juni 2021. Keputusan ini diambil guna mengendalikan tren peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Ajiyang ditemui usai rapat koordinasi mengungkapkan, penetapan PPKM Mikrokali ini momentumnya memang agak berbeda dari sebelumnya.

"Kali ini PPKM Mikro ditetapkan sebagai upaya mengantisipasi melonjaknya kasus positif di semua provinsi di Indonesia.Oleh karena itu,ada beberapa tambahan aturan dari yang sebelumnya," jelas Baskara dalam rilis pers Selasa (15/6).

Menurut Aji, perpanjangan PPKM Mikro kali iniutamanya dilatarbelakangi semakin merebaknya kasus positif di tingkat RT/RW,yang penularannya bahkan antar tetangga. Pada akhirnya, keberadaan Satlinmas di masing-masing RT/RWdiminta untuk segera kembali digerakkan.

"Kelengahan masyarakat terhadap prokes menjadi unsur utama terkait dengan penambahan kasus positif. Tadi juga sempat disampaikan data, dari hasil analisa penggunaan masker saat ini, tersisa tinggal 62% saja dari total masyarakat.Padahal kita sudah pernah mencapai angka 90% penggunaan masker.Tentu ini menjadi perhatian kitasemua," jelas Aji.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, mendasarkan pada tren kenaikan kasus aktif dan BOR, tindak lanjutnya ialah dengan segera dilakukan peningkatan kapasitas tempat tidur untuk Covid-19 di rumah sakit di kabupaten/kota dengan zonasi merah dan rumah sakit rujukan di kota atau ibu kota provinsi terdekat.

"Perlu segera pula dilakukan penyiapan hotel untuk isolasi, akselerasi/percepatan pelaksanaan vaksinasi, percepatan pelaksanaangenome-sequencingterutama untuk potensi penularan virus varian baru," imbuhnya.

Baca Juga: