Sersan Dua (Serda) Maria Jacoba Samuel tidak hanya cantik, tapi juga piawai menguasai berbagai jenis alat utama sistem pertahanan (Alutista). Dalam kegiatan press tour di Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal) Kodiklat TNI AD, Cimahi, Maria menunjukkan pemahaman dan kemampuannya dalam merakit Meriam 76 mm Gunung buatan Yugoslavia.
Di Pusdikpal Kodiklat TNI AD, Maria merupakan salah seorang instruktur atau guru militer (Gumil) yang langsung mendidik para siswa. Dari demonstrasi yang dilakukan, tampak ketegasan dan ketelitian dari perempuan berambut pirang ini. Alhasil dalam hitungan menit para siswa berhasil membongkar meriam terbilang mematikan ini.
"Saya sudah mendalami meriam itu kurang lebih selama empat tahun sejak berdinas di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi pada 2016 lalu," ujar Maria kepada awak media, di Cimahi, Jumat (26/3).
Maria mengaku masih mendalami meriam 76 mm Gunung milik Satuan Artileri Medan. Senjata tersebut meski terbilang kecil jarak tembaknya cukup jauh.
Meriam 76 mm Gunung bisa menggunakan empat butir amunisi itu dengan elevasi 45 derajat. Dengan kondisi tersebut kurang lebih bisa mencapai jarak tembak kurang lebih 8.750 meter.
Selain Meriam Gunung, Maria juga berkeinginan mendalami meriam lainnya yakni meriam 23 mm Zur. Meriam tersebut milik Satuan Artlieri Pertahanan Udara.
"Kalau untuk senjata berat sendiri saya agak tertarik kepada meriam Zur. Itu meriam milik Artileri Pertahanan Udara," jelasnya.

Tampak Gagah
Maria lahir di Jayapura, 9 Januari 1996. Dia merupakan bungsu dari tiga bersaudara anak Kolonel (Mar) Purn (Alm) Christian Samuel dan PNS TNI AL Cherley Pattinama. Sang ayah, saat itu berdinas di Kodam Trikora (sekarang Kodam XVII Cenderawasih) tampak gagah ketika membawa senjata.
"Jadi melihat orang tua dengan senjata sebagai seorang penembak saya mulai sangat tertarik dengan senjata," jelasnya.
Awalnya perempuan yang sejak lahir hingga sebelum masuk TNI AD itu harus rajin bolak-balik untuk belajar di Departemen Senjata Pusdikpal Kodiklatad. Setelah dianggap menguasai senjata tertentu, ia kemudian harus menyiapkan paket instruksi dan materi lain untuk mengajar.
"Setelah dirasa cukup mantap kita dilanjutkan untuk menjadi seorang guru militer," kata Maria.
Maria berharap mereka yang hendak masuk tentara Angkatan Darat banyak yang tertarik dan antusias untuk masuk satuan kecabangan peralatan yang kini digelutinya. Hal itu karena menurutnya satuan Angkatan Darat itu baik untuk kendaraan, senjata, amunisi berpatokan pada Pusdikpal.

Baca Juga: