SYDNEY - Empat pelabuhan besar di Australia ditutup karena "insiden keamanan siber" yang berdampak pada pergerakan barang masuk dan keluar negara tersebut.

DP World Australia, yang mengelola pelabuhan di Melbourne, Sydney, Brisbane, dan Fremantle, mengatakan pihaknya mulai merespons insiden keamanan siber pada hari Jumat (10/11) dan berupaya menentukan dampaknya terhadap sistem dan datanya.

"Untuk melindungi karyawan, pelanggan, dan jaringan kami, kami telah membatasi akses darat ke operasi pelabuhan Australia sementara kami melanjutkan penyelidikan," kata seorang juru bicara dikutip ABC News.

Operator mengatakan, pihaknya mengambil tindakan segera termasuk memutus konektivitas internet, yang menghentikan akses ilegal yang sedang berlangsung.

Hal ini mengakibatkan sistem utama yang mendukung operasi di pelabuhan Australia tidak berfungsi secara normal.

DP World mengatakan tanggapannya komprehensif dan melibatkan para ahli keamanan siber, secara aktif menyelidiki insiden tersebut dan memberi tahu pihak berwenang terkait.

Perusahaan tersebut mengatakan pada Sabtu (11/11) malam, pihaknya terus merespons situasi tersebut "sepanjang waktu" dan memastikan bahwa "pengiriman masuk yang sensitif" masih dapat diproses.

Menteri Dalam Negeri Australia Claire O'Neil mengatakan pemerintah federal mengetahui insiden tersebut dan menerima pengarahan rutin dari DP World.

Dia mengatakan, Koordinator Keamanan Siber Nasional Marsekal Darren Goldie akan memberikan saran dan bantuan teknis bila diperlukan.

Pada Sabtu, ia menulis di Twitter, pemerintah sedang menanggapi "insiden dunia maya yang signifikan secara nasional yang berdampak pada sejumlah fasilitas pelabuhan maritim".

"Gangguan ini kemungkinan akan berlanjut selama beberapa hari dan akan berdampak pada pergerakan barang masuk dan keluar negara."

Baca Juga: