JAKARTA - Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan bom bunuh diri di luar Kedutaan Besar Rusia di Kabul, ibukota Afghanistan, Senin (5/9). CGTN mengutip Reuters, Selasa.

Guterres dalam pernyataannya menyampaikan duka mendalam kepada para korban dan keluarganya serta mendoakan korban yang terluka segera pulih.

Pernyataan tersebut menegaskan kembali bahwa serangan apapun terhadap warga sipil dan fasilitas sipil termasuk perwakilan diplomatik, dilarang keras oleh Hukum Kemanusiaan Internasional.

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) juga mengutuk serangan tersebut di Twitter: "Pada peristiwa ini, UNAMA menekankan perlunya otoritas de facto mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga dan perwakilan diplomatik."

Setidaknya enam orang tewas termasuk dua staf Kedubes Rusia, dan 15 lainnya luka-luka dalam bom bunuh diri di dekat pintu masuk kedutaan, kata Kementerian Luar Negeri Rusia dan para pejabat Afghanistan, Senin.

Dalam pernyataannya, Kemlu Rusia mengatakan, militan tak dikenal memasang alat peledak di dekat pintu masuk kedutaan seksi konsuler.

Polisi mengatakan, penyrang ditembak mati oleh penjaga bersenjata saat pelaku mendekati gerbang. Serangan ini menjadi salah satu dari serangan pertama sejak Taliban berkuasa tahun lalu.

Dalam pesan yang diunggah disitus webnya, Senin, kelompok militan Negara Islam Provinsi Khorasan (IS-K) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Juga: