Dana hasil obligasi digunakan PT Serasi Autoraya untuk modal kerja penunjang kegiatan usaha.

JAKARTA - Anak usaha Astra Group yang bergerak di bidang penyedia solusi transportasi, penjualan kendaraan bekas pakai, dan logistik yang terintegrasi, yakni PT Serasi Autoraya (SERA) menerbitkan surat utang 500 miliar rupiah. Penerbitan obligasi ini ditawarkan melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2018 senilai 500 miliar rupiah. Adapun total dana dalam penawaran berkelanjutan sebesar dua triliun rupiah.

Obligasi Berkelanjutan I Serasi Autoraya Tahap I Tahun 2018 yang ditawarkan ini tidak memiliki jaminan secara khusus, namun para pemegang obligasi akan mendapatkan perlakuan yang setara dengan perlakuan yang diberikan Perseroan kepada kreditur lainnya. Director-Head of Investment Banking PT Indo Premier Securities, Rayendra L Tobing, mengaku optimistis obligasi yang diterbitkan SERA mendapatkan sambutan positif dari investor.

Sebab, memiliki rating yang baik, kondisi keuangan yang solid, dan prospek usaha juga menjanjikan. "Apalagi dukungan pemegang saham bereputasi baik dan manajemen SERA berpengalaman di industri ini," ungkapnya, di Jakarta, Rabu (28/3). Obligasi SERA mendapatkan peringkat AA-idn dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch). Obligasi Tahap I terdiri atas tiga seri dan diterbitkan tanpa warkat.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Adapun bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran bunga obligasi. Managing Director Mandiri Sekuritas, Andy Bratamihardja, menuturkan kupon yang diberikan untuk masing-masing seri yakni seri A sebesar 6,10-6,60 persen, seri B sebesar 7,25-8,00 persen, dan seri C sebesar 8,00-8,65 persen."Rencananya dana penerbitan obligasi akan digunakan sebagai modal kerja dalam menunjang kegiatan usaha Perseroan," ujar dia.

Modal Kerja

Sementara itu, Presiden Direktur SERA, Firman Yosafat Siregar, mengatakan rekam Perseroan yang baik didukung dengan profil sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi penerapan Tata Kelola Perusaahan yang baik (GCG) pada seluruh lapisan operasi dan posisi keuangan yang solid membuat SERA optimistis obligasi ini akan sukses. "Perseroan memiliki posisi yang dominan dan brand image yang kuat dan terpercaya di market sebagai perusahaan penyedia solusi transportasi, penjualan mobil bekas pakai, dan logistik terintegrasi," katanya.

Untuk pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 27 Juli 2018. Selanjutnya pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi untuk Seri A pada 7 Mei 2019, Seri B pada 27 April 2021, serta Seri C pada 27 April 2023 yang juga merupakan tanggal pelunasan dari masing-masing seri pokok obligasi. Perseroan berencana mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 19 April 2018. Penawaran umum dilakukan pada 23 dan 24 April 2018. Perkiraan tanggal penjatahan 25 April 2018 dan distribusi secara elektronik pada 27 April 2018.

Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 April 2018. Untuk diketahui, Perseroan mencatatkan peningkatan laba bersih 2017 sekitar 100 persen dari laba bersih tahun 2016, terutama disebabkan karena adanya efisiensi pada beban pokok pendapatan sekitar 20 persen dari 2016. Kinerja seluruh lini bisnis Perseroan juga terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Saat ini, Perseroan telah mengoperasikan tiga lini bisnis, yaitu solusi transportasi yang terintegrasi melalui TRAC, kemudian bisnis penjualan kendaraan bekas pakai melalui mobil88, dan balai lelang otomotif melalui Ibid, sedangkan untuk bisnis logistik terintegrasi melalui Selog. yni/AR-2

Baca Juga: