BANDUNG - Jalan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) bagian pertama antara Ciawi - Cigombong siap digunakan pada September mendatang. Saat ini, pembangunan konstruksi Main Toll Road atau jalur tol utama sepanjang 15,3 kilometer telah selesai, sementara sisanya hanya tinggal penyelesaian pada marka jalan dan penunjang lainnya.

"Kepastian ini diperolehnya dari pihak pengembang langsung," ujar Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan saat melakukan peninjauan ke sejumlah titik tol Bocimi, Selasa (10/07) seperti disampaikan dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar. "Dua bulan lagi siap digunakan ya, jalan utamanya sudah selesai hanya tinggal bagian sisinya saja," tambah Iriawan.

Dari hasil tinjauannya bersama Bupati Bogor Nurhayanti, Iriawan mencatat sejumlah permasalahan yang harus segera diatasi. Salah satunya adalah pembebasan tanah untuk pembangunan jalan interchange ke arah Caringin.

"Yang menjadi catatan saya pembebasan tanah untuk interchange ke arah Caringin, ini harus segera dituntaskan," katanya.

Bila tol Bocimi ini rampung seluruhnya maka akan memangkas waktu tempuh lebih cepat dari arah Sukabumi ke Jakarta maupun sebaliknya yang biasanya bisa memakan waktu hingga enam jam.

Tinjau Bendungan

Selain meninjau proyek tol Bocimi, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bogor, Penjabat Gubernur Jabar juga memantau proyek pembangunan Bendungan Sukamahi di Mega Mendung dan Bendungan Ciawi di Cipayung. Pasca peresmian pembangunan oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu, kedua bendungan tersebut terus dikebut penyelesaiannya.

Iriawan mengungkapkan, pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan salah satu solusi mengatasi banjir di Jakarta. "Dua bendungan ini merupakan salah satu solusi atasi banjir di Jakarta yang kerap terjadi," ungkapnya.

Iriawan mengatakan tugas dari pemerintah daerah (pemda) dalam pembangunan bendungan tersebut adalah pembebasan lahan. Menurutnya, masih terdapat kendala pada pembebasan lahan ini. Namun, Iriawan optimistis dua bendungan tersebut akan selesai sesuai target yang ditetapkan pemerintah pusat yaitu pada Desember 2019.

"Kendala di pembebasan lahan ya, dan menjadi bahan diskusi bersama kami. Upaya pembebasan lahan akan terus kami komunikasikan bersama Bupati Bogor khususnya terkait data dan anggaran," ungkapnya.

Bila dua bendungan ini rampung, selain berfungsi sebagai pengendali banjir, infrastruktur tersebut juga akan menjadi destinasi wisata baru, khususnya bagi masyarakat Bogor.

tgh/E-10

Baca Juga: