TANGERANG - Para nelayan di kawasan pesisir, Tangerang sejak sepekan terakhir ini tidak dapat melaut akibat ombak tinggi di perairan Laut Jawa.

"Banyak laporan yang kami terima dari nelayan, bahwa mereka menambatkan perahu menunggu cuaca normal," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang Heri Wibowo di Tangerang, Selasa (27/3).

Heri mengatakan saat ini ombak mencapai 2,5 meter menyebabkan nelayan khawatir melaut karena ancaman kecelakaan atau perahu tenggelam.

Bahkan ketika musim angin kencang itu, biasanya ikan sulit diperoleh meski kadang mengunakan kapal penangkap ukuran besar.

Dia mengatakan untuk mengatasi kebutuhan hidup, maka para nelayan harus mencari pekerjaan tambahan sebagai kuli angkut di pasar tradisional. Demikian pula sebagian nelayan menjadi buruh kasar sebagai tukang dan ada pula buruh tani menggarap sawah orang lain. "Ada juga yang menjadi tukang ojek dan tukang becak demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari," katanya.

Dalam laporan petugas, terdapat lima nelayan yang mengalami kecelakaan di laut akibat ombak tinggi, itu karena ada yang nekad melaut walau beberapa rekan mereka melarang.

Menurut dia, dari lima korban kecelakaan di laut itu sempat dilarikan ke Puskesmas setempat untuk perawatan medis dan sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing.

Seorang nelayan Carsiman ditemui di Desa Suryabahari, Kecamatan Pakuhaji mengatakan, bila tidak mendung, berupaya melaut tapi dengan jarak dekat.

Carsiman berharap, cuara di laut cepat reda karena persediaan sembako untuk kebutuhan di rumah sudah mulai menipis.

Ant/P-5

Baca Juga: