JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan kembali fluktuatif, hari ini (17/10). Meski demikian, ke depan, sejumlah risiko eksternal diperkirakan dapat membebani rupiah bergerak ke zona positif.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (17/10), bergerak fluktuatif di kisaran 15.530 - 15.630 rupiah per dollar AS.
Sementara itu, pakar ekonomi David Sumual melihat pergerakan rupiah ke depan masih akan dipengaruhi sentimen eksternal. Bahkan, prediksinya, kurs rupiah dapat melemah ke level 16.000 per dollar AS.
Menurutnya, pasar saat ini cemas the Fed memperlambat penurunan suku bunganya; geopolitik yang akan mempengaruhi harga minyak; dan stimulus ekonomi yang dikeluarkan Tiongkok sehingga menyebabkan dana asing beralih ke pasar Tiongkok.
Seperti diketahui, kurs rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Rabu (16/10) sore, menguat 79 poin atau 0,50 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.510 rupiah per dollar AS. Penguatan terjadi setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan BI-Rate tetap di level 6 persen.
"Bank Indonesia cenderung berhati-hati dalam merespons perubahan kebijakan The Fed dan masih menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum memutuskan apakah akan memangkas suku bunga ," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.
BI mempertahankan tingkat suku bunga acuannya dengan tujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian global, terutama terkait risiko defisit transaksi berjalan dan pengaruh kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang lebih ketat.