JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak fluktuatif awal pekan ini. Pergerakan rupiah diperkirakan masih dipengaruhi sentimen penyesuaian kebijakan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Senin (23/9), bergerak fluktuatif di kisaran 15.070 - 15.180 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Jumat (20/9) sore, menguat 89 poin atau 0,58 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.150 rupiah per dollar AS. Penguatan didukung sentimen 'risk-on' yang meningkat setelah pengumuman hasil rapat dewan kebijakan bank sentral AS (The Fed) atau Federal Open Market Committee (FOMC) pada September 2024.

"Rupiah menguat didukung sentimen 'risk-on' yang meningkat signifikan setelah pengumuman rapat FOMC September 2024," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta.

Dalam pengumuman hasil FOMC tersebut, bank sentral AS atau The Fed memotong suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5 persen.

Selain itu, The Fed juga memproyeksikan perekonomian AS tetap cukup solid, sehingga mengurangi antisipasi perlambatan ekonomi AS yang signifikan.

Josua menuturkan pemangkasan suku bunga kebijakan tanpa prospek perlambatan ekonomi yang signifikan mendorong sentimen "risk-on" di pasar keuangan global pada sesi Asia.

Baca Juga: