JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya pekan ini.

Proyeksi tersebut seiring dengan berlanjutnya potensi capital inflow akibat sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (18/12), bergerak di kisaran 15.425-15.550 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Jumat (15/12), menguat sebesar sembilan poin atau 0,06 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.493 rupiah per dollar AS.

Mata uang rupiah di akhir perdagangan Jumat menguat ditopang oleh surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2023.

"Di sisi dalam negeri, Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus pada November 2023 sebesar 2,41 miliar dollar AS.

Ini merupakan surplus beruntun ke-43," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.

Taufan menuturkan nilai ekspor Indonesia pada November 2023 mencapai 22 miliar dollar AS, turun 8,56 persen dibandingkan November 2022, namun secara bulanan nilai ekspor turun tipis sebesar 0,67 persen.

Sedangkan nilai impor menjadi 19,59 miliar dollar AS, tumbuh 3,29 persen secara year on year (yoy) dan secara bulanan nilai impor tumbuh 4,89 persen.

Baca Juga: