JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan terfluktuatif dalam perdagangan di pasar uang antarbank, tengah pekan ini. Sentimen suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) diperkirakan lebih dominan ketimbang data positif neraca perdagangan di dalam negeri.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat kenaikan inflasi AS mendorong investor memangkas spekulasi tentang pemangkasan suku bunga besar-besaran dari bank sentral setempat atau The Fed. Karenanya, Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (16/10), bergerak fluktuatif di kisaran 15.530 - 15.630 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Selasa (15/10) sore, melemah 23 poin atau 0,15 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.589 rupiah per dollar AS. Ironisnya, rupiah melemah di tengah berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia.

"Surplus neraca perdagangan meningkat didorong oleh kontraksi kinerja impor bulanan yang lebih dalam dibandingkan dengan ekspor," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 3,26 miliar dollar AS, naik 0,48 miliar dibanding bulan sebelumnya.

Baca Juga: