JAKARTA - Prospek pengetatan kebijakan lebih awal oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mendorong indeks dollar AS ke level tertinggi sejak November 2020. Kondisi tesebut kembali menjadi tekanan bagi aset berisiko, termasuk rupiah.

"Dollar AS menguat dibalik ekspektasi pemangkasan kebijakan moneter oleh The Fed dalam waktu dekat," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (30/9).

The Fed mengisyaratkan pekan lalu bank sentral dapat mulai mencabut stimulus besar era pandemi pada November dan mengakhiri program pada pertengahan 2022. Selain itu, The Fed mengindikasikan bahwa para pembuat kebijakan cenderung menaikkan suku bunga pada 2022.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 pada Kamis (30/9) bertambah 1.690 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4.215.104 kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 113 kasus sehingga totalnya mencapai 141.939 kasus.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (30/9) sore, ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.313 rupiah per dollar AS.

Baca Juga: