JAKARTA - Dampak pelemahan dollar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah, diperkirakan berlanjut, hari ini (15/7). Tertekannya dollar AS disebabkan para pelaku pasar berspekulasi kemungkinan penurunan suku bunga (FFR) segera oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed).

Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pekan lalu mengatakan arus lintas seperti ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang pertumbuhan global telah membebani aktivitas ekonomi AS dan prospeknya.

Dalam sambutannya yang disiapkan untuk anggota parlemen di Komite Jasa Keuangan, di mana dia bersaksi tentang Laporan Kebijakan Moneter Setengah Tahunan, Gubernur Fed mengatakan banyak peserta pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) melihat kasus untuk kebijakan moneter yang agak lebih akomodatif telah menguat.

"Para pejabat Fed memperhatikan arus lintas yang sedang berlangsung dari pertumbuhan global hingga perdagangan pada pertemuan FOMC Mei, menambahkan bahwa sejak itu "arus lintas telah muncul kembali, menciptakan ketidakpastian yang lebih besar," papar Powell. Indeks dollar AS turun 0,24 persen menjadi 96,8179 pada akhir perdagangan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (12/7) sore, terapresiasi 59 poin atau 0,42 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.008 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10

Baca Juga: