JAKARTA - Sentimen negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan di akhir pekan lalu tampak dari melemahnya mayoritas harga komoditas seperti CPO, timah, nikel, dan batu bara.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing di seluruh pasar sebesar 57,21 miliar rupiah. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih 757 miliar rupiah.

Frekuensi perdagangan saham pada akhir pekan lalu tercatat sebanyak 1.012.652 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,63 miliar lembar saham senilai 12,67 triliun rupiah. Sebanyak 176 saham naik, 335 saham menurun, dan 178 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 145,08 poin atau 0,54 persen ke 26.788,47, indeks Hang Seng turun 453,49 poin atau 2,19 persen ke 20.297,72, dan indeks Straits Times terkoreksi 8,52 poin atau 0,28 persen ke 3.099,15.

Sementara itu, saham-saham di Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mengakhiri beberapa hari aksi jual dengan rebound yang didorong oleh laporan laba yang optimistis, data ekonomi yang kuat dan meredanya kekhawatiran kenaikan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan oleh Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 658,09 poin atau 2,15 persen, menjadi menetap di 31.288,26 poin. Indeks S&P 500 bertambah 72,78 poin atau 1,92 persen, menjadi berakhir di 3.863,16 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 201,23 poin atau 1,79 persen, menjadi ditutup pada 11.452,42 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan dan perawatan kesehatan masing-masing meningkat 3,51 persen dan 2,45 persen, memimpin keuntungan.

Ketiga indeks saham utama AS membukukan kenaikan yang solid, dengan sektor keuangan memimpin kenaikan setelah penurunan laba Citigroup Inc. Ini membalikkan aksi jual Kamis (14/7/2022) yang didorong oleh panduan suram dari saingannya JPMorgan Chase dan Morgan Stanley.

Baca Juga: