JAKARTA - Rupiah diperkirakan masih dalam tekanan hingga akhir pekan ini. Hal itu dipicu sejumlah sentimen negatif yang membayangi pasar.

Senior Economist Samuel Sekuritas, Fikri C Permana menyatakan penurunan cadangan devisa Indonesia pada Mei 2022 akan menjadi sentimen negatif tambahan bagi nilai tukar rupiah. Cadangan devisa Indonesia pada Mei 2022 turun menjadi 135,6 miliar dollar AS dari 135,7 miliar dollar AS pada bulan sebelumnya.

Fikri memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (10/6), berada di kisaran 14.475-14.675 rupiah per dollar AS.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (9/6) sore, ditutup melemah seiring pelaku pasar yang tengah mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat. Rupiah ditutup melemah 75 poin atau 0,52 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.567 rupiah per dollar AS.

"Hari ini dollar AS kembali menguat besar terhadap mata uang utama dunia. Pasar mengantisipasi inflasi AS bulan Mei yang diperkirakan akan meningkat," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta.

Dollar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (8/6), membalikkan penurunan awal karena ekuitas AS jatuh dan mendorong daya tarik safe haven. Bank sentral Jepang (BoJ) tetap menjadi salah satu dari bank sentral global yang mempertahankan sikap dovish.

Baca Juga: