JAKARTA - Memanasnya tensi hubungan dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, diperkirakan berimbas negatif terhadap aset berisiko, termasuk rupiah. Nilai tukar rupiah diprediksi masih tertekan terhadap dollar AS, hari ini (9/9).

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah masih akan bergerak fluktuatif dalam perdagangan, hari ini (9/9), dengan kecenderungan melemah. Hal itu dipengaruhi pernyataan Presiden AS Donald Trump untuk mengekang hubungan ekonomi dengan Tiongkok.

"Dalam perdagangan hari ini rupiah masih akan berfluktuatif dan ditutup melemah tipis antara 10-30 poin," ujar Ibrahim di Jakarta, Selasa (8/9).

Kembali memanasnya hubungan antara AS dengan Tiongkok membuat sentimen negatif terhadap rupiah dan membuat rupiah kembali melemah. Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran 14.750-14.820 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (8/9), ditutup melemah seiring meningkatnya tensi antara AS dan Tiongkok. Rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,17 persen menjadi 14.765 rupiah per dollar AS.

"Pelemahan rupiah hari ini dipengaruhi konflik dua negara ekonomi terbesar dunia yaitu AS dan Tiongkok yang terus membara setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada konferensi pers Gedung Putih pada hari Senin bahwa ia bermaksud untuk mengekang hubungan ekonomi antara kedua negara," kata Ibrahim.

uyo/E-10

Baca Juga: