JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya jelang akhir pekan ini. Sentimen penguatan diperkirakan berasal dari eksternal, khususnya perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong melihat investor akan mencermati data kinerja manufaktur (PMI) AS yang diperkirakan melambat dengan indeks di level 49,8.

Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (24/11), bergerak di kisaran 15.500-15.600 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Kamis (23/11), menguat 22 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.553 rupiah per dollar AS.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) tetap pada level 6 persen. Suku bunga deposit facility juga tetap 5,25 persen, begitu pun suku bunga lending facility pada level 6,75 persen," ujar PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jakarta, kemarin.

Keputusan tersebut sesuai dengan prediksi 10 dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, bahwa BI akan menahan suku bunga di level 6,00 persen, suku bunga deposit facility 5,25 persen, dan suku bunga lending facililty sebesar 6,75 persen. Adapun tiga lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,25 persen.

Baca Juga: