JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya jelang akhir pekan ini. Sentimen eksternal diperkirakan mendominasi pergerakan IHSG.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (9/6), berpeluang melanjutkan penguatan dengan support di level 6.629 dan resistance di level 6.677. Menurutnya, sentimen penggeraknya meliputi sikap wait and see pelaku pasar terhadap rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed pekan depan dan rilis data ekonomi AS.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/6) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham sektor teknologi. IHSG ditutup menguat 46,58 poin atau 0,70 persen ke posisi 6.666,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,99 poin atau 0,85 persen ke posisi 953,38.

"IHSG bertahan di zona hijau, sementara bursa regional Asia mengalami koreksi yang tampaknya pasar terbebani kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh bank sentral di dunia, sehingga pelaku pasar atau investor bersikap wait and see untuk masuk di pasar saham," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Bank sentral Australia telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps), dari sebelumnya 3,85 persen menjadi 4.10 persen, dan Bank Sentral Kanada mengikuti langkah yang sama, dengan menaikkan tingkat suku bunga 25 bps kembali.

Hal tersebut membuat pasar khawatir bahwa kenaikan tingkat suku bunga yang akan dilakukan para bank sentral masing masing negara masih berpotensi akan terjadi.

Dari dalam negeri, bank dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan tumbuh sebesar 4,9 persen, atau lebih baik dibandingkan prediksi sebelumnya sebesar 4,8 persen untuk tahun 2023.

Baca Juga: