JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berbalik menguat dalam perdagangan, hari ini (13/4). Pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen eksternal, terutama data inflasi Amerika Serikat (AS) dan arah kebijakan moneter bank sentral setempat (The Fed).

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya memprediksi IHSG dalam perdagangan, Kamis (13/4), berpotensi rebound engan range support pada level 6.750 dan resistance pada level 6.850.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/4) sore, ditutup melemah menjelang rilis data inflasi AS. IHSG ditutup melemah 10, 82 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.800,4. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,05 poin atau 0,11 persen ke posisi 942,8.

"IHSG dan bursa regional Asia bergerak melemah dipengaruhi oleh penantian rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), serta menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF ," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Para pelaku pasar atau investor tetap bersikap hati-hati menjelang rilis laporan inflasi AS yang bisa mempengaruhi keputusan suku bunga acuan The Fed pada Mei 2022.

Dibuka melemah, IHSG masih bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca Juga: